"Saya udah panggil advokat saya, untuk bawa kasus ini ke meja hijau," ungkap seorang bernama akun Berflowerrr.
"Hati-hati dalam bermedia sosial ya, saya 29 tahun dan saya ini aktivis HAM," balasnya.
Tak hanya sebagai aktivis HAM, akun Berflowerrr menyatakan bahwa ia sudah berkonsultasi dengan dosennya yang merupakan ketua advokat Barlingmascakeb (Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen) dan seorang kader Partai Golongan Karya (Golkar).
"Kamu lupa ya, dosen saya ini dia kader Golkar, kamu kalau meragukan dosen saya nih saya kasih nomor beliau," ujar akun Berflowerrr.
Akun Berflowerr juga menyatakan bahwa ayahnya tentara dan adiknya polisi. Ia mengancam bahwa pihaknya bisa memindahkan ayah Safa ke tempat dinas yang jauh.
"Kamu enggak malu bawa nama-nama papah kamu yang polisi, papah kamu tugas di mana? Saya juga anak tentara, adik saya juga polisi," ujar akun Beflowerrr lagi.
"Kamu papahmu polisi tugas di mana? coba bilang sama aku, adikku juga polisi dan calon suaminya saya, kakaknya polisi dia Kapolda," tambahnya.
"Di mana tugasnya di mana? saya bisa bilang ke papahnya kamu yang jauh atau turunin pangkatnya juga bisa," imbuhnya lagi.
Baca Juga: Berantem di Twitter, Begini Kronologi Asli Jefri Nichol Baku Hantam Tinju Keanu
Reaksi warganet
Melihat ramainya kasus ini para warga Twitter memberi beragam reaksi. Sebagian besar merasa cringe dengan rekaman suara yang beredar membahas permasalahan ini.
Salah satu yang banyak dihujat juga adalah pernyataan Berflower yang mengaku sebagai aktivis HAM. Hal itu dinilai tidak relevan dan menjadi tanda-tanda abuse of power.