Find Us On Social Media :
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Instagram/ganjar_pranowo)

Ganjar: Perantau yang Nekat Mudik ke Jateng Otomatis Jadi ODP

Kumairoh - Sabtu, 28 Maret 2020 | 07:26 WIB

Sonora.ID - Virus corona yang semakin merebak membuat sejumlah gubernur maupun bupati melarang masyarakat perantau untuk pulang ke kampung halaman atau mudik.

Hal ini dilakukan guna mencegah virus corona semakin menyebar ke wilayah-wilayah atau desa-desa.

Demikian juga dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menghimbau warga Jawa Tengah yang merantau agar mengurungkan niatnya untuk pulang kampung.

"Saya menghimbau dan mengingatkan kepada bapak ibu untuk urungkan niat pulang kampung," ujar Ganjar dalam tayangan IG Tv Instagram pribadinya pada Jumat (28/3/2020).

Baca Juga: Isi Surat Anies Kepada Tim Medis yang Tangani Virus Corona di Jakarta

"Jalan terbaik yang bisa kita lakukan sekarang adalah memutus persebaran virus dari kota-kota ke desa," tambahnya.

Ganjar melanjutkan bahwa Ibu Kota Jakarta merupakan zona merah corona. Ia mengungkapkan pasien di Kota Surakarta bisa menjadi peringatan. Pasien tersebut merupakan pengusaha yang mengikuti seminar di Bogor yang telah menulari istri virus corona.

"Sementara di Purbalingga, ada empat pasien positif corona dan semuanya warga yang baru pulang dari Jakarta. Kita tidak tahu siapa yang sudah terpapar. Artinya bapak ibu sudah tertular sudah positif corona tapi tidak mengetahuinya," tutur Ganjar.

Ia pun sepakat dengan Sri Sultan Hamengkubuono X yang merupakan Gubernur DIY Yogyakarta yang mengungkapkan seluruh pemudik adalah Orang dengan Pantauan.

Baca Juga: Jurus Anies, Ganjar, dan Ridwan Kamil Tutupi Jokowi yang 'Gagap' Corona

"Semua pemudik otomatis masuk kategori ODP. Maka bupati, wali kota, hingga kepala desa agar mendata siapa saja pemudik yang sudah datang. Kemudian pemudik ini harus mengisolasi diri di rumah selama 14 hari," tegasnya.

Alumnus Universitas Gajahmada itu terus mengingatkan masyarakat bahwa wabah virus corona bukanlah hal sepele yang mudah.

"Ini masalah hidup dan mati. Untuk itu saya mohon, jangan bersikap meremehkan. Ini masalah kita bersama. Anda berdiam di rumah Insha Allah kita semua sehat," pungkasnya.