Find Us On Social Media :
Kalsel deflasi. (Sonora.ID/Jumahudin)

Pandemi Covid-19, Kondisi Ekonomi Kalimantan Selatan Alami Deflasi

Jumahudin - Selasa, 5 Mei 2020 | 14:05 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Pandemi virus corona di Indonesia yang terjadi sejak Maret 2020, mengakibatkan Kalimantan Selatan mengalami deflasi sebesar 0,29 % pada April 2020. Angka tersebut merupakan penggabungan dari deflasi di Kota Banjarmasin dan Tanjung masing-masing sebesar 0,28 % serta Kotabaru sebesar 0,49 %.

Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan, Diah Utami menjelaskan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya sebagian indeks kelompok pengeluaran.

Kelompok transportasi menjadi kelompok yang mengalami penurunan tertinggi sebesar 1,4 %, diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,73 % serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,58 %.

Baca Juga: Sulawesi Selatan Catat Deflasi Sebesar 0,1 Persen pada Maret 2020

Sementara itu komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain ikan gabus, angkutan udara, daging ayam ras, ikan nila dan biaya pulsa ponsel.

Jika dilihat secara nasional, ada 39 kota yang mengalami inflasi dan 51 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 0,88 % dan terendah terjadi di Kota Cirebon, Depok dan Balikpapan masing-masing sebesar 0,02 %. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,92 % dan terendah terjadi di kota Bogor dan Semarang masing-masing sebesar 0,02 %.