Find Us On Social Media :
Rapid test di banjarmasin. (Sonora.ID/Jumahudin)

Kasus Positif Covid-19 di Banjarmasin Bisa Tembus 21.000

Jumahudin - Selasa, 19 Mei 2020 | 09:15 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Banjarmasin berpotensi mencapai 21.000 kasus. Angka ini didapat dari hasil penghitungan dengan menggunakan fakta ditemukannya 129 orang menunjukkan hasil reaktif, atau 10 % dari total orang yang mengikuti rapid test di enam pasar sabtu lalu (16/5/2020).

Menurut Ahli Epidemiologi, Ida Bagus Gde Dharma Putera, jika 10 % sampel reaktif tadi diinterpolasikan ke semua wilayah di Banjarmasin, disertai dengan ketidakpatuhan yang dilakukan, kemungkinan angka reaktif yang ditemukan adalah 7,5 %.

Angka tersebut jika disandingkan dengan total penduduk Kota Banjarmasin yang berjumlah sekitar 700.000 jiwa, maka akan didapat hasil sebanyak 52.500 orang yang reaktif.

"Dilakukan SWAB terhadap orang-orang itu, maka ditemukan hasil 40 % diantaranya terkonfirmasi positif, dan dari sinilah ditemukan angka 21.000 kasus tadi", ucap Dharma yang juga menjabat Dirut RSJD Sambang Lihum.

Baca Juga: Lampaui 100 Kasus, Warga Dimintra Dirikan Pos Jaga Disetiap RT

Lanjut Dharma menjelaskan, jika jumlah 21.000 orang terkonfirmasi positif kembali didudukan secara empiris, maka akan didapatkan 25 % orang bergejala, atau dengan kata lain 5.250 orang harus mendapat penanganan medis dan 75 % sisanya atau 15.750 adalah Orang Tanpa Gejala (OTG).

Angka tersebut juga memprediksi keberadaan 21.000 orang penduduk Banjarmasin yang perlu diopname, dengan kondisi gawat serta memerlukan alat pertolongan paripurna sebanyak 1.000 orang dan akan meninggal sebanyak 420 orang.

Di sisi lain yang yang menjadi permasalahan kemampuan laboratorium Real Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR) di Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) Banjarbaru sangat terbatas. Di mana kemampuan laboratorium tersebut hanya melayani 100 hasil swab yang akan dikonfirmasi. Sehingga untuk menangani kasus di Banjarmasin saja akan memakan waktu sekitar 2 bulan.

"Hal ini menjadi sangat lama apalagi 12 Kabupaten/kota yang lain juga ikut mengkonfirmasikan kasusnya,” ujarnya.