Find Us On Social Media :
Budi daya talas Jepang (SmartFM Makassar)

PKK Sulsel Budidaya Tanaman Talas Jepang di GOR Sudiang Makassar

Dian Megawati - Kamis, 4 Juni 2020 | 11:50 WIB

Makassar, Sonora.ID - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan Lies F Nurdin melakukan penanaman perdana talas satoimo asal Jepang di areal perkebunan Gedung Olah Raga (GOR) Sudiang, Makassar.

Di areal seluas lima hektare ini nantinya dipersiapkan sebagai pusat program pengembangan dan edukasi  budidaya talas satoimo, tanaman obat-obatan, sayuran, buah hingga tanaman hias.

Lies mengatakan, pihaknya sebagai inisiator mendapat dukungan dari sejumlah OPD. Diantaranya Dinas Pemuda dan Olahraga Sulsel sebagai penyedia lahan untuk dikelola, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulsel sebagai penyedia fasilitas pengairan tumbuhan, Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel atas dukungan studi pengelolaan pertanian, serta Dinas Bina Marga dan Konstruksi Sulsel.

Menurut Lies, budidaya talas dan sejumlah tanaman lain merupakan langkah untuk menjamin perekonomian dan ketahanan pangan, serta pusat edukasi tanaman talas di Sulsel.

"Alhamdulillah, kami telah memulai penanaman talas satoimo seluas satu hektare, nanti akan berkembang hingga empat hektare. Kami berharap di sini akan menjadi pusat edukasi budidaya tanaman utamanya talas satoimo," jelas Lies F Nurdin.

Baca Juga: Usahakan Aktivitas Ekonomi yang Aman, Ratusan Pedagang di Makassar Jalani Rapid Test

Ia mengungkapkan, budidaya talas satoimo telah dilakukan di sepuluh daerah di Sulsel. Sebab, tanaman yang memiliki kandungan kolagen dan anti oksidan tinggi ini merupakan salah satu komitas ekspor unggulan.

"Budidaya talas ini jika dikembangkan dengan serius mampu mensejahterakan masyarakat, ekspor sangat terbuka lebar untuk komoditi ini," jelas Lies.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Sulsel Andi Ardin Tjatjo menyebutkan, saat ini permintaan talas satoimo dari Jepang hingga 127 ribu ton.

Sayangnya, Sulsel hanya mampu menyuplai satu ton saja.

"Talas satoimo merupakan komoditi penggerak ekspor Sulsel, di samping pendapatan (budidya talas satoimo) juga memperkuat ketahanan pangan kita," kata Andi Ardin.

"Apalagi waktu budidaya cukup singkat, yakni empat hingga lima bulan," tambahnya.

Saat ini, pusat pembibitan talas satoimo juga tengah dikembangkan di lahan seluas 20 hektare di wilayah Kabupaten Enrekang.

Pengembangan bibit ini juga akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang berminat mengembangkan tanaman jenis umbi-umbian tersebut.

Baca Juga: Hingga Saat Ini, Pemkot Makassar Belum Cairkan Insentif Tambahan untuk Tenaga Medis