Find Us On Social Media :
Mall Kota Kasablanka memberlakukan scan kode QR dan cek suhu badan sebelum pengunjung masuk ke dalam gedung. ()

Pantauan di Mall Kota Kasablanka Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru

Lia Muspiroh - Sabtu, 25 Juli 2020 | 15:16 WIB

Sonora.ID - Sejak 15 Juni, mall kota Kasablanka (Kokas) sudah kembali beroperasi setelah seluruh mall di Jakarta juga ditutup karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diberlakukan Pemprov DKI Jakarta.

Namun pada masa transisi ini, mall sudah bisa beroperasi tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan atau protokol covid-19, dengan jam operasional dari pukul 11 hingga 8 malam.

Pantauan wartawan Sonora langsung di mall Kokas saat ini pengunjung mall terlihat normal. Artinya, pengunjung tidak membludak dan pengunjung diwajibkan untuk menggunakan masker.

Baca Juga: Perkuat Protokol Kesehatan, MaRI dan Nipah Mall Berlakukan Check-In/Out System

Selain itu, sebelum masuk mall pengunjung juga diharuskan untuk scan kode QR yang berada di pintu masuk. Satu kali scan barcode itu bisa maksimal untuk 5 orang.

QR code ini berfungsi untuk menghitung dan mengendalikan jumlah pengunjung yang masuk. Untuk parkiran sendiri disediakan lahan di outdoor dan B1.

Setelah berhasil scan kode QR, kemudian pengunjung harus menggunakan hand sanitizer yang disediakan oleh pengelola dan kemudian sensor cek suhu dan menggunakan alat deteksi suhu tubuh otomatis atau thermo scanner.

Baca Juga: Sambil Berolahraga, Presiden Jokowi Sampaikan Hasil Uji Swabnya

Setelah masuk mall ada pengaturan lalu lintas pengunjung dengan sistem one way.

Pembatasan juga terjadi di setiap tenan, antrian, area tempat duduk dibatasi dengan tanda silang sebagai penanda boleh diduduki atau tidak, di setiap toilet juga dibatasi hanya 10 orang kapasitas maksimal, serta di dalam lift maksimal diisi sebanyak 6 orang dan eskalator dibatasi tiap 3 step.

Secara umum tenan di dalam mall Kasablanka juga sudah beroperasi normal kecuali bioskop atau hiburan indoor lainnya, termasuk beauty care atau tempat kecantikan yang hanya menjual produk dan konsultasi dokter, sementara untuk tindakan langsung belum dilakukan.