Find Us On Social Media :
Founder Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, Amalia Rezeki (Smart Banjarmasin/Eva Rizkiyana)

Bekantan Terancam Punah, SBI Cegah dengan Lakukan Konservasi

Eva Rizkiyana - Senin, 24 Agustus 2020 | 19:50 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID – Suasana asri menyambut ketika gerbang besar berwarna hijau dibuka dari sebuah rumah di kawasan Pondok Kelapa, Banjarmasin Utara.

Berbagai tanaman hijau tumbuh subur di lahan yang cukup luas untuk ukuran rumah tinggal.

Di depan rumah memang tak ada tanda apapun, namun di balik gerbang, beberapa jenis satwa liar dan hampir punah mengisi beberapa kandang yang tersedia.

Mulai dari kolam kecil yang diisi kura-kura dan kandang utama yang diisi seekor owa-owa Kalimantan berusia 7 tahun bernama Vicky, yang asyik bermain dan bergelantungan sembari mencoba menarik perhatian pengunjung.

Baca Juga: Hampir Punah, Ketua TP PKK Sumsel Tinjau Pembuatan Kerajinan Angkinan

Di belakangnya juga ada 5 kandang berukuran kecil yang diisi masing-masing oleh 4 ekor bekantan remaja dan satu kandang lebih besar diisi satu induk lutung dan bayinya yang masih sangat kecil bernama Adon.

Tak hanya itu, seekor kalkun berukuran besar juga bebas berkeliaran di halaman yang menjadi basis bagi Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada upaya konservasi bekantan dan satwa liar.

Ditemui beberapa waktu lalu, Founder Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia, Amalia Rezeki atau Amel, menyambut baik kedatangan Smart FM di markas yayasannya.

Ia menceritakan awal mula perjalanan yayasan yang dibentuknya ada tahun 2014 lalu itu hingga kini menjadi satu-satunya organisasi nirlaba di Kalimantan Selatan yang getol memperjuangkan konservasi bagi satwa liar, khususnya bekantan yang memiliki nama latin Nasalis Larvatus.

Baca Juga: 'Remon' Sang Bayi Lutung Menggemaskan, Yang Populasinya Hampir Punah di Bandung Zoo Garden