Find Us On Social Media :
Dorong Percepatan Angka Stunting, DPRD Kalsel Belajar dari Jawa Tengah (foto : Humas DPRD Kalimantan Selatan)

Dorong Penurunan Angka Stunting, DPRD Kalsel Belajar dari Jawa Tengah

Eva Rizkiyana - Kamis, 3 Desember 2020 | 12:45 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID – Kasus kekerdilan atau stunting di Kalimantan Selatan rupanya masih tergolong tinggi, bahkan masuk 10 besar angka stunting tertinggi di Indonesia.

Hal ini dinilai harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah dan pihak terkait, agar angka kasusnya dapat ditekan secara signifikan.

Mengingat, kekerdilan tak hanya berdampak pada fisik anak saja, namun juga berpotensi mengganggu tumbuh kembangnya, termasuk otak, akibat kekurangan asupan gizi. Penyebabnya bisa jadi karena selama masih dalam kandungan, makanan yang dikonsumsi ibu hamil rendah gizi sehingga berpengaruh pada perkembangan janin.

Baca Juga: Pemko Banjarbaru Gelar Rakor Cegah Stunting & Prokes Jelang Pilkada

Masalah tersebut menjadi salah satu poin utama yang dibahas oleh Komisi II DPRD Kalimantan Selatan dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo mengungkapkan, salah satu yang dapat dilakukan melalui pemberian gizi seimbang bagi ibu hamil, yang dapat didukung dengan ketersediaan bahan pangan dengan harga yang juga terjangkau.

Apalagi selama ini, cadangan pangan Kalimantan Selatan sudah mencapai surplus, seperti beras, daging unggas dan telur.

Baca Juga: Program Gammara'NA Turunkan Angka Stunting di Bone dan Enrekang