Find Us On Social Media :
Fitriono Bagustio selaku Founder Komunitas Perawat Peduli Palembang (Sonora Palembang/Jati Sasongko)

Mengenal Lebih Jauh dengan Komunitas Perawat Peduli Palembang

Jati Sasongko - Jumat, 8 Januari 2021 | 15:00 WIB

Palembang, Sonora.ID –Dalam acara Bincang Komunitas (8/1/2021), Fitriono Bagustio selaku Founder Komunitas Perawat Peduli Palembang mengatakan bahwa komunitas ini adalah perkumpulan perawat perawat yang bekerja di berbagai rumah sakit di Palembang, serta ingin melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan melakukan berbagai macam aksi sosial.

“Kita berdiri 20 agustus 2019, anggotanya 45 orang. Untuk bergabung harus melalui seleksi, ada syarat khusus yaitu anak muda, perawat dan belum menikah,” ujarnya.

Ia menambahkan komunitas ini tidak hanya sebatas perkumpulan perawat tapi juga melakukan aksi sosial diawali dari panggilan hati.

Baca Juga: Viral Mesum Sesama Jenis Pasien Covid-19 dan Perawat di Wisma Atlet, Begini Faktanya

“Dimulai dari anak anak muda dulu untuk menimbulkan jiwa sosial, karena komunitas ini lebih banyak pahitnya dari manisnya,” imbuhnya

Ia menjelaskan ada 8 program kerja yang dibuat antara lain setiap minggu ke tiga menggelar rumah makan perawat, memberikan makan gratis kepada tukang becak, tukang parkir dan lainnya, atau cukup membayar dua ribu saja, akan mendapatkan nasi, lauk dan buah.

“Kita gelar di kawasan rumah susun, dananya dari donator dan rekan profesi sejawat. Kita juga ada program sayur mentah seribu rupiah, di kawasan Plaju, silahkan membayar seribu rupiah, masyarakat bisa mengambil sayuran secukupnya, dengan syarat mencuci tangan dan menggunakan masker. Kita ingin masyarakat sehat dimulai dari makan sayur terlebih dahulu,” ujarnya.

Baca Juga: PPNI Lampung Sebut 160 Perawat di Lampung Terjangkit Covid-19

Faiz rifki salah satu relawan Perawat Peduli Palembang mengatakan bahwa menjadi perawat merupakan panggilan jiwa, perawat adalah pahlawan tanpa tanda jasa karena menolong jiwa seorang atas dasar kemanusiaan.

“Setelah menjadi perawat, baru menyadari rasa kemanusiaan itu muncul, profesi yang 1 x 24 jam mendampingi pasien,” ujarnya.