Find Us On Social Media :
Mentan RI, Syahrul Yasin Limpo ketika berada di Kalsel (Diskominfo Banjar)

Pulihkan Pertanian Pasca Banjir, Mentan Serahkan Bibit Padi untuk Petani di Kabupaten Banjar

Fakhrurazi - Kamis, 11 Februari 2021 | 10:50 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID – Bencana banjir yang terjadi pada awal tahun lalu, menimbulkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat Kabupaten Banjar.

Salah satunya kalangan petani yang sangat menjerit, akibat hasil panen maupun lahan pertaniannya yang rusak akibat terjangan banjir.

Untuk meringankan penderitaan petani, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpoe, meyerahkan bantuan bibit padi untuk petani di Kabupaten Banjar yang terdampak banjir.

Mentan beserta rombongan diterima oleh Bupati Banjar, Khalilurrahman, di Pos Komando Penanganan Tanggap Darurat Bencana Banjir, Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor Kabupaten Banjar di Halaman Kantor Bupati Banjar, pada Rabu (10/02) siang.

Baca Juga: Pemprov Kalsel Diminta Pulihkan Sektor Pertanian yang Terdampak Banjir

Dalam kunjungannya, Syahrul Yasin Limpo menyerahkan bantuan dari Presiden RI untuk korban terdampak banjir yang diterima oleh Bupati Banjar.

Kemudian penyerahan bantuan benih padi secara simbolis dari Kementerian Pertanian untuk pemulihan lahan sawah petani yang terdampak banjir seluas 50.000 hektar dengan volume 1.100 Ton bibit varietas unggul, bantuan kemanusiaan berupa sembako, perlengkapan lainnya serta 30.000 ekor bebek.

Syahrul Yasin Limpo mengatakan, recovery pasca banjir biasanya dilaksanakan dalam 200 hingga 300 hari sebelum agenda pemulihan selanjutnya.

“Para Dirjen menanggapi ini, menyelamatkan produktivitas, dengan sistem teknologi, agenda temporary ini biasanya 200-300 hari. Kita sama-sama, saya kira 50.000 hektar yang kita kasih ini segera di manfaatkan, ya Pak Bupati,” ujarnya.

Baca Juga: Viral Warga Minta Bantuan Beras Saat Banjir Pekalongan, Petugas Malah Karaoke

Mentan juga memerintahkan kepada para Dirjen untuk mengasistensi dan melakukan peninjauan yang akan dimonitornya. Menurutnya, Kalimantan selatan bagi Kementan adalah bagian dari prioritas.

“Oleh karena itu yang paling penting tidak ada yang lemah, yang ada kita makin normatif, obyektif,” tambahnya.