Find Us On Social Media :
Warga menaiki kayak menembus banjir yang merendam perumahan Villa Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (25/10/2020). Banjir akibat luapan Kali Cikeas dan Kali Cileungsi--induk Kali Bekasi--dengan ketinggian 60 cm hingga dua meter itu melanda sejumlah perumahan pada Sabtu (24/10/2020) (Kompas.com/Riza Fathoni)

Demi Cegah Banjir Jabodetabek, 23,6 Ton Garam Ditebar di Selat Sunda

Kumairoh - Selasa, 2 Maret 2021 | 07:49 WIB

Sonora.ID - Sebanyak 23.600 kilogram atau 23,6 ton garam telah disebar di Selat Sunda sejak Minggu (21/2/2021) lalu guna mencegah banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Jon Arifian yang menyatakan sebaran garam tersebut ditebar di atas pantai timur Lampung, Selat Sunda, Ujung Kulon, sampai ke perairan selatan Provinsi Banten.

"Sampai dengan hari ini sudah 23,6 ton garam. Hari ini kemungkinan terakhir," ujar Jon seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (2/3/2021).

Baca Juga: Berikut Ini Tips Menghilangkan Bau Tak Sedap di Rumah Pasca Banjir!

Lebih lanjut Jon menambahkan, saat ini BMKG tak lagi merilis peringatan cuaca ekstrem di Jabodetabek sehingga program modifikasi cuaca yang dilakukan BPPT dapat diakhiri.

Modifikasi cuaca tersebut dilakukan untuk merespons peringatan BMKG yang memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek hingga akhir Februari.

Dalam melaksanakan modifikasi cuaca kali ini, BPPT bekerja sama dengan BPBD DKI Jakarta, BMKG, dan didanai oleh BNPB, sedangkan pesawat dari TNI AU.

Jon menegaskan, tujuan modifikasi cuaca ini untuk menimimalkan curah hujan.

"Sehingga potensi curah hujan yang terjadi tidak berdampak banjir atau genangan air. Itu tujuannya," pungkasnya. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "23,6 Ton Garam Sudah Ditebar di Atas Selat Sunda demi Cegah Banjir di Jabodetabek"