Find Us On Social Media :
Faktor Psikologis penyebab anak kecanduan internet (SonoraFM Palembang)

Hati-hati! Faktor Psikologis Bisa Sebabkan Kecanduan Internet Anak

Endah Tri Lestari,Jati Sasongko - Selasa, 30 Maret 2021 | 18:35 WIB

Palembang, Sonora.ID – Berdasarkan statistik angka kecanduan akibat internet banyak dialami kaum laki – laki. Dr. RA. Mulya Liansari, SpKj dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang dalam acara Bincang Dokter (29/03/2021) mengatakan bahwa untuk kasus kecanduan internet yang sudah berat penangannya membutuhkan pengobatan secara medis.

“Kasus berat mereka akan agresif bisa saja marah bahkan memukul. Obat harus masuk untuk menstabilkan mood, tapi bukan obat penenang. Tidak cukup obat saja, anak perlu diberi pemahaman apa resiko kecanduan internet. Berdasarkan pengamatan anak-anak yang suka bermain game online yang banyak mengalami kecanduan internet, karena mereka penasaran dengan setiap levelnya,” ujarnya.

Ia menambahkan hal lain yang perlu dilakukan orang tua agar anaknya tidak kecanduan internet adalah memberikan edukasi dan membuat jadwal agar waktu bermain game online dibatasi.

“Ketika lewat batas apa yang dilakukan, tetap ada reward & punishment. Jika mereka patuh jadwal ada reward, begitupun bila melanggar harus ada punishment. Hal ini perlu didiskusikan dengan anak,” pungkasnya.

Baca Juga: Tahun ini Proyek Pelebaran Jalan Parameswara Tertunda, Kenapa?

Ia menjelaskan berdasarkan pengamatan, seorang anak bermain internet tidak serta merta karena untuk kesenangan, tetapi karena ada rasa sedih yang tidak bisa diatasi. Juga karena tidak ada teman, sehingga mencari teman virtual.

“Ada kondisi psikologis yang ingin disembuhkan oleh orang–orang ini yang dilarikan lewat internet. ada juga yang ingin mengaktualisasikan diri di internet karena ada yang diidolakan. Rata-rata karena depresi, trauma dalam keluarga dan mencoba menyamankan diri dengan internet,”  ucapnya.

Ia mengatakan kebutuhan akan internet bervariasi, namun yang terpenting adalah pengenalan pada diri sendiri sehingga tahu kapan harus berhenti saat menggunakannya.

“Kalau kurang tidur, emosi, kurang sosialisasi, perlu aware, perlu konsultasi dengan ahlinya. Bila anak kecanduan internet maka perlu diajak bicara dan diedukasi, bila tidak mampu dapat berkonsultasi dengan orang yang mampu atau ahli dibidangnya,” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Harga Sembako di Palembang Diprediksi Naik