Find Us On Social Media :
Sepincuk cabuk rambak (https://jogslo.wordpress.com/ - (Dok. Jogslo / Nindy Amara))

Kuliner Legendaris Solo! Cabuk Rambak, Irisan Ketupat yang Disiram Saus Wijen,

Iyeng Veda - Selasa, 22 Juni 2021 | 15:20 WIB

Semarang, Sonora.ID - Jawa tengah merupakan provinsi di pulau Jawa dan terdiri dari banyak kota yang menawarkan sejuta cita rasa kuliner nikmat. Salah satunya yang melegenda adalah cabuk rambak khas Solo.

Selain namanya, bahan baku kuliner ini juga unik. Makanan ini terdiri dari potongan ketupat disiram saus wijen.

Berasal dari kata “Cabuk” dan “Rambak”, mengacu pada wijen yang merupakan bahan utama sausnya. Sedangkan rambak adalah krupuk yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau,.

Konon, saat itu cabuk rambak dihidangkan bersama rambak. Namun seiring harga rambak yang kian mahal maka krupuk kulit ini diganti dengan krupuk nasi (karak).

Makanan ini tergolong makanan berat, dan pastinya cocok untuk sarapan agar menambah energi saat beraktivitas.

Baca Juga: Menjulang Tinggi, Patung Siapakah yang Ada di Polder Stasiun Tawang Semarang ?

Biasanya untuk satu porsi cabuk rambak berisi irisan ketupat yang disiram saus wijen berwarna cokelat pucat, terbuat dari wijen dan parutan kelapa yang disangrai. Cita rasa cabuk rambak sendiri cenderung gurih.

Cabuk rambak biasanya dijual di pasar – pasar tradisional. Agak sulit memang untuk mencari kuliner yang satu ini karena penjualnya biasanya menggunakan tenggok atau semacam wadah yang terbuat dari bamboo yang digendong di punggung.

Jualannya pun terkadang dijajakan secara keliling. Meski demikian saat ini di beberapa pasar juga ada penjual cabuk rambak. Biasanya pedagang cabuk rambak mulai berjualan dari pukul 06.00 sampai 12.00 WIB.

Untuk menikmati kelezatan Cabuk rambak ini, kita tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam. Hanya dengan uang Rp 5000,- kita sudah bisa mendapatkan sepincuk cabuk rambak yang nikmat.

Baca Juga: Trem Belanda Bakal Jadi Moda Transportasi Umum di Semarang?