Find Us On Social Media :
Rilis BMKG terkait gempa bumi yang mengguncang Luwu Utara (BMKG)

Sesar Matano Bergeser Akibatkan Gempa Tektonik di Luwu Timur

Dian Mega Safitri - Sabtu, 17 Juli 2021 | 21:20 WIB

Luwu Timur, Sonora.ID - Gempa bumi tektonik mengguncang Luwu Timur pada pukul 8 malam waktu setempat, Sabtu (17/7/21). Hasil analisis BMKG menunjukkan, parameter update gempa tersebut bermagnitudo 5,0. Adapun pusat atau episenter gempa terletak pada koordinat 2,24 LS dan 120,9 BT.


"Tepatnya berlokasi di darat pada jarak 48 km arah Barat Laut Kota Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan pada kedalaman 10 km," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam rilis resminya.
 
Bambang mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal. Akibat adanya aktifitas sesar Matano. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar geser (strike-slip).  

"Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Malili,  Masamba, III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Palolo II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang )," sebutnya.

 
Baca Juga: Gempa Bumi Bali 5,2 SR, Jika Ada Dampak Kerusakan Bisa Call Center BPBD Bali

Hingga saat ini, kata Bambang, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunanami. Akan tetapi, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Pihaknya pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar terhindar dari bangunan yang retak atau rusak karena oleh gempa, sebaiknya masyarakat memastikan bangunan tempat tinggal masing-masing.  
"Pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa. Jangan kembali ke rumah apabila ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan,"ucapnya.

Pihaknya juga meminta masyarakat untuk mengakses informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.