Find Us On Social Media :
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin mengenakan pakaian adat dalam rangka HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI, yang berlangsung di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (16/08/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Dibalik Pakaian Adat Suku Baduy yang Dipilih Presiden Jokowi saat Bacakan Pidato Kenegaraan

Theresia Olivia Itran - Senin, 16 Agustus 2021 | 14:55 WIB

Jakarta, Sonora.ID - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) memilih mengenakan pakaian adat Suku Baduy, saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI tahun 2021, dan pidato kenegaraan pada Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, dalam rangka HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI, yang berlangsung di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (16/08/2021).

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, pemilihan pakaian adat Suku Baduy saat menyampaikan Pidato Kenegaraan, karena desainnya yang sederhana dan nyaman dipakai.

"Saya suka karena desainnya yang sederhana, simpel, dan nyaman dipakai. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Pak Jaro Saija, tetua adat masyarakat Baduy, yang telah menyiapkan baju adat ini," ungkapnya.

Baca Juga: Desainnya Sederhana, Ini 5 Potret Presiden Jokowi Kenakan Busana Adat Suku Baduy

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin yang juga hadir mendampingi Presiden Jokowi, tampak mengenakan pakaian adat Suku Mandar asal Sulawesi Barat.

Berdasarkan informasi dari rilis yang disampaikan Biro Pers Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), pakaian adat pria Suku Mandar yang dikenakan Wapres kali ini memang tampak sederhana. Hal ini dilandasi alasan filosofis bahwa pria Mandar harus gesit, dan cekatan dalam bekerja.

Namun, perpaduan jas dan celana hitam dengan kain sarung tenun warna merah bercorak khas Mandar yang digunakan sebagai ikat pinggang, serta penutup kepala yang disebut songkok tabone, menjadikan pakaian adat Suku Mandar ini terlihat elegan dan menawan.