Find Us On Social Media :
Pembeli memborong parabot dapur sebagai bagian dari tradisi Hari Asyura (10 Muharram) di Makassar (Sonora.id)

Tradisi 10 Muharram di Makassar, Omzet Pedagang Perabot Dapur Anjlok karena Pandemi

Dian Mega Safitri - Kamis, 19 Agustus 2021 | 18:45 WIB

Makassar, Sonora.ID - Beragam tradisi mewarnai Hari Asyura pada tahun baru islam atau 10 Muharram. Di Sulsel khususnya Makassar, masyarakat kerap memborong perabot rumah tangga seperti gayung atau timba, panci, ember hingga baskom saat 10 Muharram tiba.

Sebagian besar masyarakat Sulsel meyakini, membeli perabot dapur pada Hari Asyura akan mendatangkan berkah. Tak heran, banyak pedagang perabot dapur rela turun ke jalan menjajakan dagangannya.

Seperti dilakukan Daeng Nyonri, warga Makassar yang menjual perabot dapurnya di sisi Jalan Cendrawasih tepat depan Pasar Senggol.

Daeng Nyonri mengaku, telah bertahun-tahun menjual perabot dapur. Selain di Makassar, ia juga menjualnya ke daerah lain di Sulsel lantaran tingginya permintaan.

Namun jika 10 Muharram, ia memilih menjual hanya di Makassar. Hal itu dikarenakan omzet yang didapatnya cukup banyak. Dalam sehari itu saja, ia bisa mengantongi uang Rp120 juta.

Sebagian besar pembelinya adalah ibu rumah tangga ataupun perempuan paruh baya. Sayang, dua tahun belakangan sejak pandemi Covid-19 melanda, omzetnya anjlok.

"Dibanding dengan tahun-tahun lalu sebelum pandemi ini agak berkurang. Terpengaruh sekali. Biasanya saya mendapat tidak tentu, tapi dua tahun lalu bisa saya dapat 120 juta dalam sehari," ujar Daeng Nyonri saat ditemui di lapaknya, Kamis (19/8/21).

Baca Juga: Tradisi Wungon di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah