Find Us On Social Media :
Salah seorang warga penghuni Isoter (Smart FM Banjarmasin / Juma)

Isoter di Banjarmasin Sepi, Oksigen Konsentrator Jika Hanya Diperlukan

Jumahudin - Rabu, 8 September 2021 | 10:10 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Terhitung sejak 1 September lalu, gedung Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) di jalan Batu Besar, komplek pelajar Mulawarman resmi beroperasi sebagai tempat Isolasi Terpusat (Isoter).

Isoter yang diberi nama Rumah Sehat Karantina itu diperuntukan bagi warga yang terpapar Covid-19, namun tidak memiliki gejala berat.

Di sisi lain. Dari hasil pantauan Smart FM Banjarmasin di Isoter Selasa (07/09) pagi, oksigen konsentrator yang merupakan bantuan dari Panglima TNI, ternyata tak kunjung diletakkan di gedung tersebut.

Padahal sedari awal, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menginstruksikan agar setidaknya alat itu juga diletakkan di gedung isoter. Alias tidak hanya di rumah sakit saja.

Baca Juga: Evaluasi Penanganan Pandemi, Penerapan 3 T dan Optimalisasi Isoter Masih Jadi Fokus Penanganan Covid-19 di Kota Denpasar

Selain itu, juga sudah ada satu perempuan warga Banjarmasin berusia 59 tahun yang menjadi penghuni Isoter. Keluhan yang dialaminya adalah mual dan susah tidur.

Koordinator Perawat di Gedung Isoter, Irwandi pun mengakui, bahwa sejak gedung itu difungsikan sebagai isoter pihaknya juga belum menerima adanya alat itu.

"Tidak ada. Yang saya tahu, alat itu masih ada di Rumah Sakit Sultan Suriansyah," ucapnya, di gedung Isoter.

Bukan tanpa alasan oksigen konsentrator perlu diletakkan di situ. Setidaknya, dengan adanya alat tersebut, bisa menjadi alternatif bila sewaktu-waktu ada pasien yang merasa kekurangan oksigen.

Dikonfirmasi ketiadaan oksigen konsentrator, Machli tak menampiknya. Ia mengklaim bahwa saat ini alat tersebut masih berada di RSUD Sultan Suriansyah.

"Bila dibutuhkan, nanti diletakkan di sana," janjinya.

Baca Juga: Fantastis! Segini Anggaran Buat Isoter di Banjarmasin