Find Us On Social Media :
Ilustrasi Pelecehan Seksual (Freepik.com)

Kata Aktivis Perempuan Soal Pelecehan Seksual di Kampus dan Pesantren

Jati Sasongko - Selasa, 23 November 2021 | 20:00 WIB

Palembang, Sonora.ID - Menanggapi terjadinya pelecehan seksual di lingkungan kampus dan juga pesantren di Sumatera Selatan, Yeni Roslaeni Izi, Direktur Women Crisis Center (WCC) kepada Sonora (22/11/2021) mengatakan bahwa hal ini sangat disayangkan karena terjadi dunia pendidian ataupun pesantren.

Menurutnya hal ini memperlihatkan semakin rentannya posisi perempuan baik sebagai mahasiswa ataupun santri terhadap kekerasan seksual.

“Sangat memprihatinkan, penting segera membuat suatu mekanisme dalam kampus maupun pesantren, suatu unit khsusus yang melakukan pencegahan, penanganan, dan pemulihan kasus kekerasan seksual,” ujarnya.

Ia pun meyakini bahwa kasus yang terungkap lebih sedikit ketimbang yang tidak terungkap.

Seringkali banyak pihak menganggap kekerasan seksual adalah isu yang sensitive, tabu untuk diungkap, jadi seperti fenomena gunung es.

Korban akan enggan melaporkan karena biasanya adanya relasi yang tidak seimbang, missal antara dosen dengan mahasiswa, pengurus pesantren dengan santrinya.

Hal ini sering dimanfaatkan oleh pelaku kekerasan untuk melancarkan aksinya karena korban takut ketika ingin mengungkapkan.

Baca Juga: Berbulu Lebat Tanda Memiliki Gairah Seksual yang Tinggi? Bener Gak Sih?