Find Us On Social Media :
Pelepasan KRI Pandrong, gelar kegiatan ekspedisi di pulau terluar Sulsel (Sonora.ID)

Pakai Kapal Perang, BI Sulsel Distribusikan Uang Rupiah di Pulau Terluar

Muhammad Said - Kamis, 25 November 2021 | 16:00 WIB

Makassar, Sonora.ID - Kantor perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan kembali mendistribusikan uang rupiah layak edar ke pulau-pulau terluar.

Sejumlah daerah yang akan disinggahi dalam ekspedisi layanan kas keliling diantaranya pulau kapoposang, gondongbali, badi, kayuadi, jinato dan pulau selayar.

Kegiatan ekspedisi menggunakan kapal perang milik TNI AL bernama KRI Pandrong. Seremoni pelepasan berlangsung di dermaga layang mako lantamal VI, jalan yos sudarso Makassar pada kamis (25/11/2021) pagi.

"Ini kita melayani nya jalur yang satu tujuan, nanti mungkin daerah lainnya (pulau). Ini kita siapkan Rp4,5 miliar dalam bentuk berbagai pecahan kecil," ujar kepala BI Sulsel, Causa Iman Karana saat ditemui.

Dia menambahkan kegiatan ekspedisi bakal diisi dengan layanan penukaran uang dan sosialisasi atau edukasi cinta, bangga dan paham rupiah.

"Kita dijalankan protokol kesehatan, semua petugas telah di cek kindisi kesehatannya. Dari BI ada 15 orang yang ikut," jelasnya.

Iman menjelaskan berdasarkan undang-undang nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang. Bank sentral memiliki tugas dan kewenangan pengelolaan uang rupiah, mulai dari tahapan perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan, sampai dengan pemusnahan.

Pengelolaan yang dilakukan ditujukan untuk menjamin tersedianya uang rupiah yang layak edar, denominasi sesuai, tepat waktu sesuai kebutuhan masyarakat serta aman dari upaya pemalsuan.

Adapun kegiatan layanan kas bertujuan untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat, termasuk melalui penukaran uang rusak atau lusuh melalui kas keliling dan kerja sama dengan perbankan dan atau instansi lain.

"Ini bagian 3T, mulai 25 November hingga 1 Desember 2021. Ini merupakan kegiatan yang berkelanjutan," tutupnya.

Baca Juga: Evaluasi Penanganan Pandemi, Penerapan 3 T dan Optimalisasi Isoter Masih Jadi Fokus Penanganan Covid-19 di Kota Denpasar