Find Us On Social Media :
Menparekraft Sandiaga Salahudin.Uno memberikan keterangan pers mingguan secara virtual membahas isu-isu strategis soal industri pariwisata di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (29/3/2021) (Istimewa)

Varian Omicron, Kemenparekraft Akan Evaluasi Daftar Negara Masuk Indonesia

Jumar Sudiyana - Senin, 29 November 2021 | 14:45 WIB

Jakarta, Sonpra.Id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan bahwa pemerintah bersikap waspada mengantisipasi masuknya varian Omicron ke Indonesia. Meski masih memerlukan studi lanjutan, pemerintah memastikan akan memperbarui daftar negara yang boleh memasuki Bali dan Kepri untuk kepentingan berwisata.

"Varian ini bukan turunan Delta, tetapi varian baru. Varian Omicron ditemukan di beberapa negara Benua Afrika dan originasi masih terus dikonfirmasi, tapi banyak yang sebutkan varian ini berasal dari Afrika Selatan," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin (29/11/21).

Baca Juga: Belum Kelar Delta, Kini Muncul Varian Virus Corona Mu yang Disebut Kebal Vaksin Covid-19

 
 

Pembaruan daftar negara yang boleh mengunjungi langsung Indonesia, khususnya Bali dan Kepulauan Riau itu guna menghindari lonjakan kasus covid19 baru, seperti kejadian pada Juli-Agustus 2021. Menurut Sandi evaluasi akan dikoordinasikan dengan Kemenko Marves dan Kementerian Luar Negeri.

"Pasti ada dampaknya terhadap sektor pariwisata dan ekraf, sehingga sore ini akan ada evaluasi PPKM dan penyiapan mitigasi dari varian Omicron dan akan diumumkan setelah rapat terbatas oleh Menko Perekonomian, Menko Marves, dan Menteri Kesehatan," ujar Sandiaga.

Sandi meminta wisatawan nusantara harus meningkatkan protokol kesehatan, terlebih saat memasuki PPKM Level 3 yang akan berlaku pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Ia juga mengimbau seluruh pelaku sektor parekraf meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian mengantisipasi varian Covid-19 Omicron.

"Omicron berpotensi memiliki daya penyebaran jauh lebih tinggi dari Delta. Delta kita lihat sendiri pada Juli-Agustus. Begitu besar dampaknya, capai 50 ribu per hari," sambung Sandi.

Sejauh ini, varian itu belum teridentifikasi masuk ke Indonesia. Namun, Hong Kong dan Belgia sudah terdeteksi varian tersebut. Kedua kawasan itu bukan termasuk daftar 19 negara yang mendapat akses terbang ke Bali dan Kepri.