Find Us On Social Media :
Pengrajin Tempe dan Tahu di Balikpapan Akan Stop Produksi Jika Harga Kedelai Terus Melonjak ()

Pengrajin Tempe dan Tahu di Balikpapan Akan Stop Produksi Jika Harga Kedelai Terus Melonjak

Debi Aditya - Rabu, 16 Februari 2022 | 17:50 WIB
 
Balikpapan, Sonora.ID - Pengrajin tempe dan tahu di Balikpapan akan menyetop produksinya, jika harga kedelai terus mengalami kenaikan.
 
Diketahui, harga kedelai saat ini mencapai 12 ribu rupiah perkilogram dan komoditi ini masih didatangkan dari luar negeri, sehingga harganya mengikuti harga pasar dunia.
 
Sekretaris Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia – Primkopti Balikpapan – Imam mengaku, pihaknya mengalami dilema.
 
Mereka takut produksi mereka tidak laku jika harga jual tempe dan tahu dinaikan. Namun apabila harga jual tidak dinaikkan, harga bahan baku pun tetap naik.
 
Kendati demikian, pihaknya masih berupaya agar para pengrajin masih bisa tetap bisa berproduksi untuk satu atau dua bulan kedepan.
 
Baca Juga: Agus Ambri: Konsumen Borneo Paradiso Jangan Resah, PN Balikpapan Membatalkan 13 Sertifikat Yang Dijaminkan
 
Sementara itu, Wakil Ketua Primkopti Balikpapan - Arifin mengungkapkan, harga kedelai mengalami kenaikan setiap harinya sejak awal Pandemi Covid-19 dari 7.500 hingga 8.000 ribu rupiah perkilogram.
 
Harga kedelai pun mengalami kenaikan sangat tinggi pada 2021 sebesar 11.200 dan turun lagi sekitar 10.500.
 
Arifin mengaku, harga kedelai saat ini sudah tidak sesuai lagi dan keberadaan Primkopti adalah menjaga stabilitas harga.
 
Oleh karena itu, dirinya berharap agar pemerintah ikut campur tangan menyikapi hal ini.
 
Pasalnya dari informasi yang terima, ada beberapa pengrajin tempe dan tahu yang mengeluhkan kenaikan harga kedelai sehingga berniat untuk menghentikan produksi sementara.
 
Baca Juga: HUT Balikpapan ke - 125, Balikpapan Mempersiapkan Menjadi IKN serta Pemulihan Ekonomi di Tegah Pandemi