Find Us On Social Media :
Wali Kota Makassar Danny Pomanto tinjau banjir di jalan paccerakkang (Sonora.ID)

Wali Kota Makassar Sebut Sampah di Drainase Jadi Penyebab Genangan

Muhammad Said - Selasa, 22 Februari 2022 | 09:50 WIB

Makassar, Sonora.ID - Genangan air yang muncul di salah satu wilayah akibat sampah yang menyumbat drainase.

Hal tersebut diungkap Wali Kota Makassar, Danny Pomanto saat dimintai tanggapan pada Senin (21/2/2022).

"Kalau saya lihat ada beberapa drainase yang tersumbat padahal laut surut. Ada genangan padahal laut surut, kalau dia genangan pada saat laut naik, itu tidak ada dosanya drainase," ujarnya.

Dia mengatakan, genangan air sempat muncul di jalan andi djemma berdasarkan laporan yang diterima. Penyebabnya, sampah yang menumpuk.

"Misalnya di landak (jalan andi djemma) saya sudah perintahkan untuk dikeruk segera. Pasti ada sumbatan di situ, kadang-kadang ada ban, meja, kasur di situ di drainase itu," jelasnya.

 Baca Juga: Kalender Event Makassar 2022, Diluncurkan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno

Danny langsung memberi perintah jajarannya mengeruk saluran drainase yang tersumbat. Langkah itu dirasa perlu agar air lancar mengalir saat hujan, sehingga nantinya terhindar dari genangan.

"Itu tugasnya PU dan kecamatan. Semua termonitor," tambahnya.

Sejauh ini, pemerintah melaporkan belum ada warga yang mengungsi karena banjir. Pemantauan situasi di lapangan terus dilakukan melalui fungsi pusat kontrol atau warroom dan recover center.

"Kalau naik lagi air, kita evakuasi. Tapi Alhamdulillah sampai sekarang belum ada evakuasi. Saya tadi malam hanya terima informasi yang orang tenggelam di tanjung," ungkapnya.

Danny mengaku lebih mewaspadai angin kencang pada cuaca ekstrem kali ini. Pasalnya mengakibatkan pohon tumbang dan potensi musibah lainnya.

Baca Juga: 4 Tamu Mapettuada Putri Wali Kota Makassar Reaktif Covid-19

Seperti kerusakan pada rumah, kendaraan, hingga membahayakan nyawa warga.

Olehnya, masyarakat perlu berhati-hati dan menjaga anak sebaik mungkin dengan mengurangi aktivitasnya di luar rumah.

"Saya berharap semua orang kalau pas hujan itu di rumah saja. Untungnya kita sekarang sudah ganti pohon, sehingga sisa pohon seperti trembesi, mahoni, agak rawan,"

"Tapi kalau pohon ketapang kencana, hampir tidak terlihat dia rubuh. Itu yang saya agak khawatir, termasuk juga listrik, jadi saya berharap di situasi begini semua jaga anaknya masing-masing. Jangan sampai dia pergi, ini kan rawan sekali, tidak ditahu itu listrik yang kena angin ada yang putus, ada besi, kan tidak ketahuan. Itu yang saya cukup khawatir," tutupnya.