Find Us On Social Media :
Ilustrasi imunisasi (Kompas.com)

Imunisasi Terbeban Pandemi, Saatnya Gencarkan Strategi Individu

Jumahudin - Jumat, 15 April 2022 | 15:40 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Dampak Pandemi COVID-19 tak hanya terasa di sektor ekonomi, melainkan juga sektor lain.

Misalnya program kesehatan esensial di berbagai tingkat, seperti imunisasi rutin untuk anak yang tidak berjalan optimal.

Bukan tanpa sebab, penularan virus corona yang masif membuat masyarakat takut membawa anaknya ke puskesmas. Bahkan banyak posyandu yang terpaksa tutup.

Situasi di atas hampir dirasakan di seluruh Kalsel. Tak terkecuali Banjarmasin yang merupakan Kota besar di Bumi Lambung Mangkurat ini.

Berdasarkan catatan Smart FM Banjarmasin diakhir tahun 2020 lalu, Pemko Banjarmasin tidak bisa memenuhi pencapaian target program imunisasi sebesar 71 persen.

 Baca Juga: Tuntut Sidang Rakyat, Massa di Banjarmasin Tolak Presiden Tiga Periode

Kala itu, Machli Riyadi yang menjabat Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin membeberkan, bahwa setidaknya ada dua alasan mengapa hal itu bisa terjadi.

Pertama, adanya ketakutan masyarakat membawa anaknya ke puskesmas guna mendapatkan imunisasi. Terlebih kala itu, kebijakan 'di rumah saja' saat COVID-19 terus digaungkan Pemerintah.

Alasan kedua, karena para petugas lebih fokus dalam penanganan COVID-19.

Disisi lain. Berdasarkan catatan Dinkes Provinsi Kalsel, cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Provinsi ini pada tahun 2020 sebesar 75,4 persen.