Find Us On Social Media :
Kepala Balai Karantina Makassar, Lutfi Natsir bertemu Gubernur Sulsel membahas Pasar Tani dan Gelar Pangan (Dok Sonora.id)

Pasar Tani, Solusi Balai Karantina Makassar Siasati Lonjakan Harga Pangan Jelang Lebaran

Dian Mega Safitri - Senin, 25 April 2022 | 17:45 WIB

Makassar, Sonora.ID - Jelang Idul Fitri, harga sejumlah bahan pangan melonjak cukup signifikan. Untuk menyiasati kenaikan harga tersebut, Kementerian Pertanian melalui Balai Karantina Pertanian Makassar akan menggelar Pasar Tani dan Gelar Pangan pada 27-28 April 2022.

Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar, Lutfi Natsir mengatakan, Pasar Tani dan Gelar Pangan ini nantinya menyediakan 12 kebutuhan bahan pokok.

Diantaranya daging sapi, telur, minyak goreng dan beras. Selain itu ada buah seperti jeruk manis dan apel. Lutfi mengatakan, di Pasar Tani ini harga pangan dijual cukup terjangkau.

"Kita jual daging di bawah Rp100 ribu. Sekitar Rp95 ribu. Distributor jamin stok aman," ujar Lutfi saat ditemui usai audiensi dengan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman di Kantor Gubernur, Senin (25/4/22).

Menurut Lutfi, Pasa Tani adalah bagian dari upaya menstabilisasi harga pangan yang naik jelang Idul Fitri. Akan tetapi, Pasar Tani berbeda dengan operasi pasar maupun pasar murah yang harganya bisa diintervensi.

"Ini untuk menstabilisasi harga yang sementara berlangsung. Kita minta distributor untuk menurunkan sedikit harga dari harga di pasaran," jelasnya.

Baca Juga: Gelar Pasar Tani, Pemprov Bali Bantu Pasarkan Produk Pertanian Lokal

Pasar Tani dan Gelar Pangan ini akan dilaksanakan di kantor Balai Karantina Pertanian Makassar, Jalan AP Perintis Kemerdekaan. Kemudian diintegrasikan di enam zona Sulsel seperti Jeneponto, Gowa, Soppeng, Barru, Enrekang, dan Luwu Utara.  

Seperti diketahui, berdasarkan pantauan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menggelar sidak di Makassar beberapa waktu lalu, harga daging impor di pasar tradisional meningkat. Di pasar Pabaeng-baeng misalnya, harga daging sekilo dibanderol Rp130 ribu.

Mentan Syahrul menyebut lonjakan harga tersebut biasa terjadi pada momen-momen hari raya. Akan tetapi, menurutnya, meski harga naik, stok pangan jangan sampai langka.

Baca Juga: Hunian Subsidi Diminati Warga Sulsel, Sehari Terjual 30 Unit