Find Us On Social Media :
Presiden Indonesia, Joko Widodo (Biro Pers Sekretariat Presiden )

Idul Fitri 2022, Presiden Jokowi Mudik dan Lebaran di Yogyakarta

Theresia Olivia Itran - Senin, 25 April 2022 | 20:05 WIB
 
Sonora.ID - Presiden Joko Widodo memastikan akan turut melakukan perjalanan mudik pada Lebaran tahun 2022 ini. Presiden mengatakan bahwa ia akan berlebaran di Yogyakarta.
 
"Kalau saya mudik itu di Solo tapi saya enggak ke Solo, saya ke Yogya," ujar Presiden Joko Widodo dalam keterangan persnya usai meninjau Sirkuit Formula E, Jakarta, Senin, (25/04/2022).
 
Presiden Jokowi pun menyampaikan bahwa dirinya berencana melaksanakan salat Idulfitri di Yogyakarta. 
 
Namun, Jokowi memastikan tidak akan menggelar halalbihalal. 
 
Kepala Negara juga kembali mengimbau para pejabat untuk tidak menggelar acara yang bisa menimbulkan kerumunan orang banyak.
 
"Nggak, seperti yang sudah saya sampaikan, untuk yang halalbihalal terutama untuk yang menyangkut orang banyak, pemerintah mengajak sebaiknya tidak, utamanya untuk para pejabat," ungkapnya.
 
Baca Juga: Puan: Salurkan THR dan Gaji ke-13 Untuk ASN dengan Tepat Waktu
 
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga kembali menjelaskan bahwa kebijakan diperbolehkannya mudik diambil pemerintah karena melihat situasi Covid-19 yang makin membaik.
 
Meskipun demikian, Presiden mengingatkan bahwa ada masa transisi yang harus disikapi dengan hati-hati sebelum Covid-19 dinyatakan sebagai endemi.
 
"Memang mudik kita perbolehkan karena melihat angka-angka kasus harian sudah sangat rendah dan kasus aktifnya kan sudah di bawah 20 ribu memang rendah. Tetapi, apapun ada masa transisi yang kita harus hati-hati," jelasnya.
 
 
Transisi Pandemi ke Endemi Harus Hati-Hati
 
Presiden Joko Widodo memandang bahwa transisi dari pandemi Covid-19 menuju endemi harus dilakukan secara hati-hati melalui berbagai tahapan. 
 
Hal tersebut diungkapkan Presiden saat menanggapi pertanyaan jurnalis terkait diperbolehkannya mudik pada Lebaran tahun 2022 dan dampaknya pada transisi tersebut.
 
"Kita yang pertama memang mudik kita perbolehkan karena melihat angka-angka kasus harian sudah sangat rendah dan kasus aktifnya kan sudah di bawah 20 ribu memang rendah. Tetapi, apapun ada masa transisi yang masih kita harus hati-hati," ujar Presiden.
 
Kepala Negara menegaskan bahwa, pemerintah tidak ingin seperti negara-negara lain yang langsung melakukan kebijakan melepas masker. 
 
Menurutnya, pemerintah akan melihat situasi pada masa transisi selama enam bulan ke depan.
Baca Juga: Wakil Presiden Ma'ruf Amin Dorong Kewirausahaan Berbasis Inovasi dan Kreatifitas yang Rasionya Masih 3,4%