Find Us On Social Media :
Ilustrasi kelenteng, tempat ibadah penganut Tridharma yakni Konghuchu, Taoisme, dan Budha. ()

Memaknai Hari Raya Waisak: Mengingat Ajaran Buddha yang Menjadi Pelita

Jati Sasongko - Selasa, 17 Mei 2022 | 10:50 WIB

Palembang, Sonora.ID – Tanggal 16 Mei 2022, Umat Buddha di seluruh dunia merayakan Hari Raya Waisak.

Apa makna dan persiapan umat Buddha di Wihara Dharmakirti Palembang? Darwis Hidayat, Pengurus Wihara Dharmakirti Palembang menjelaskannya kepada Sonora (14/05/2022).

“Persiapan sejak tanggal 15 April lalu. Perayaan bersifat social maupun keagamaan. Rangkaian social seperti kunjungan kasih ke panti jompo, donor darah. Ritual keagamaan seperti pemandian Rupang Siddharta tanggal 8 Mei, penyalaan pelita pada hari minggu malam jam 18.00, kebaktian umum  tanggal 16 Mei, pukul 8–11.30, siang 11.30–13.00. Itulah detik-detik hari Suci Waisak 2566 BE, masehi 2022,” ujarnya.

Ia menambahkan makna dari perayaan pelita adalah untuk mengingat ajaran Buddha yang dijadikan pelita untuk menerangi jalan hidup umat.

Baca Juga: Vihara Ekayana Arama Dihadiri 5.000 Umat Buddha pada Hari Waisak 2022

Tema hari Waisak tahun ini adalah Lewat Cinta Kasih semua Bersaudara.

“Akibat pandemi selama dua tahun ekonomi Indonesia terpuruk, hal ini mendorong kita harus bersatu dalam hubungan cinta kasih yang kuat membantu yang lemah agar tercipta pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Ia menambahkan karena pandemic belum berakhir maka perayaan hari Waisak dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, ia juga menghimbau kepada umat agar datang ke vihara tidak bebarengan, karena sudah dilakukan pembagian jadwal kebaktian dari pagi hingga siang hari.