Find Us On Social Media :
Tim Kesehatan Satgas XX-S Monusco rutin melaksanakan fogging/pengasapan di sekitar camp, Pasukan Perdamaian Kongo, Afrika dengan penaburan bubuk abate di tempat penampungan air dan genangan air. (Puspen TNI)

Satgas Kizi TNI XX-S Monusco Cegah Malaria Di Kongo,Afrika

Jumar Sudiyana - Rabu, 18 Mei 2022 | 11:43 WIB

Kongo, Sonora.Id - Penyakit malaria menjadi momok bagi setiap orang yang berada di daerah Afrika yang merupakan endemic virus malaria, hal ini telah menjadi perhatian serius bagi Dansatgas Kizi TNI XX-S Monusco Letkol Czi Bambang Santoso.

Menurut Bambang demi menjaga kesehatan selama bertugas menjaga perdamaian di Republik Kongo maka prajurit TNI terus menjaga lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit.

“Sehat itu mahal, jaga pola hidup dan lingkungan tetap sehat, selalu bersyukur dan jangan lupa bahagia,” katanya.
 
Dansatgas mengatakan bahwa malaria itu suatu penyakit yang tidak asing di telinga kita, malaria adalah penyakit serius dan berbahaya yang disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, terutama oleh nyamuk anopheles.

“Ketika seseorang mulai terinfeksi, tanda-tanda dan gejala penyakit ini akan muncul setelah 10 hari hingga 4 minggu. Namun terkadang gejala juga dapat muncul 7 hari setelah terinfeksi,” ujarnya.
 
Lettu Laut (K) dr. Feddy Febriyanto Manurung selaku Dokter Satgas menyampaikan bahwa dari Tim Kesehatan Satgas XX-S Monusco rutin melaksanakan fogging/pengasapan di sekitar camp, penaburan bubuk abate di tempat penampungan air dan genangan air, selalu mengingatkan kepada setiap prajurit untuk menggunakan lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur dan secara rutin mengecek prajurit mengkonsumsi obat profilaksis malaria.
 
“Yang mengetahui kondisi kesehatan hanya diri kita pribadi, maka sayangilah diri kita dan selalu menerapkan pola hidup sehat untuk menunjang kesehatan kita,” katanya.
 
Hal ini senada dengan yang dilakukan salah satu Prajurit Satgas Kizi XX-S Monusco. “Saya rutin minum vitamin, olahraga atau berkebun setelah bekerja/dinas disini, badan berkeringat, lebih seger, joss dan takut malaria nya,” ucap Kopda Minarno.