Find Us On Social Media :
Cacar Monyet (kompas.com)

Mengenali Penyakit Cacar Monyet dan Pencegahannya

Jati Sasongko - Selasa, 24 Mei 2022 | 16:05 WIB

Palembang, Sonora.ID – Baru-baru ini heboh Negara di eropa dan afrika muncul penyakit cacar monyet. Dr.dr Yuli Kurniawati, Sp.KK (K) kepada sonora (24/05/2022) mengatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, yaitu virus yang termasuk dalam kelompok Orthopoxvirus.

Virus ini awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan, seperti tupai, monyet atau tikus, yang terinfeksi virus monkeypox. Penularan virus monkeypox juga dapat terjadi lewat kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Cacar monyet menyebar antarmanusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. Namun, penularan antarmanusia membutuhkan kontak yang lama.

“ Tidak perlu khawatir sebab penularannya tidak semudah yang dibayangkan, asal menjaga prokes kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga: WHO Identifikasi Kasus Cacar Monyet di 12 Negara, Ini Cara Mencegah Penularan Cacar Monyet

Gejala cacar monyet akan muncul 5–21 hari sejak penderitanya terinfeksi virus monkeypox. Gejala awal cacar monyet adalah: Demam, Letih atau lemas, Menggigil, Sakit kepala, Nyeri otot, Pembengkakan kelenjar getah bening, yang ditandai dengan benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan. Gejala awal cacar monyet dapat berlangsung selama 1–3 hari atau lebih. Setelah itu, ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti lengan atau tungkai.

Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit.

Pencegahan utama cacar monyet adalah menghindari kontak langsung dengan hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai, atau orang-orang yang sedang terinfeksi. Beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah:

Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer, terutama sebelum memasak atau mengolah makanan, sebelum makan, sebelum menyentuh hidung atau mata, dan sebelum membersihkan luka. Menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain, juga tidak menggunakan barang yang sama dengan orang yang terinfeksi cacar monyet. Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya. Memasak bahan makanan, terutama daging, hingga matang.

“ Segera periksakan diri ke dokter jika merasakan gejala seperti cacar air, yaitu muncul bintil berair, terutama bila: Isi bintil berubah menjadi nanah, Terdapat kontak dengan monyet atau tupai, Baru bepergian ke negara yang banyak terjadi kasus cacar monyet,” ujarnya.