Find Us On Social Media :
Ilustrasi hujan (kompas.com)

Musim Kemarau Kok Hujan? Ini Penjelasan Kepala BMKG Kota Palembang

Jati Sasongko - Rabu, 25 Mei 2022 | 16:55 WIB

Palembang, Sonora.ID – Bulan Mei ini, Sumsel diprediksi sudah memasuki musim kemarau, namun beberapa hari ini terjadi hujan. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Desindra Dedi Kurniawan, Kepala BMKG SMB Palembang kepada Sonora (24/05/2022) mengatakan.

“Prediksi awal musim kemarau di bulan mei dan juni, tetapi lebih detail secara umum mei dasarian 3 hingga juni dasarian 2. Awal musim kemarau rangenya mei 3, juni 2. Awal musim kemarau tidak serentak sama, ada yang di akhir mei, pertengahan, ada yang di juni akhir. Untuk menentukan awal musim kemarau prediksinya di mei 3, juni 2, tapi akan dimonitoring lagi,” ujarnya.

BMKG sudah membuat batasan atau patokan.

Baca Juga: BMKG Ajak Komunitas Internasional Gotong Royong Bangun Sistem Peringatan Dini Handal

Disebut suatu wilayah masuk musim kemarau apabila dalam satu dasarian curah hujannya kurang dari 50 mm dan diikuti dua dasarian selanjutnya.

Awal musim kemarau mei 3 hingga juni 2, sebagian besar wilayah sumsel seperti OKI, Banyuasin, Muba, Mura, Pali, Muaraenim, Prabumulih dan sebagain saja di Juni akhir, disebelah utara dan barat seperti Pagar Alam, pada umumnya mei akhir dan Juni 2.

“Kita masih di masa transisi, artinya baru menuju musim kemarau sehingga kondisi fluktuatif, pagi hari terasa panas, malam hujan. Ini wajar di masa transisi. Kepada masyarakat bila masuk kemarau tidak berarti tidak ada hujan sama sekali, masih ada peluang terjadi hujan, tapi intensitasnya rendah, biasanya dibawah 50 mm dalam satu dasarian,” ujarnya.