Find Us On Social Media :
Sumber foto: Redaksi Kompas.id ()

Dalam Sapa Sosok Dua Puluh Harian Kompas, East Ventures Gelorakan Ekonomi Hijau Berkelanjutan di Tanah Air

Paramayudha Adikara - Jumat, 10 Juni 2022 | 14:55 WIB

Sonora.ID - Pembiayaan terhadap ekonomi hijau menjadi salah satu agenda yang didorong dalam rangkaian Presidensi G20 Indonesia.
 
Untuk penerapannya, kolaborasi antara pihak swasta dengan pemerintah dinilai penting untuk dilakukan, guna menghadirkan ekosistem ekonomi hijau yang sehat.
 
Peran swasta, khususnya perusahaan pemodalan, sangat diperlukan untuk terwujudnya ekosistem ekonomi hijau yang sehat.
 
Dengan adanya kontribusi dari perusahaan pemodalan, diyakini investasi berkelanjutan pun akan tercipta, dan hal ini dapat membawa efek 'domino' pada pertumbuhan ekonomi ke level yang lebih tinggi.
 
Terkait dengan hal ini, East Ventures sebagai perusahaan pemodalan berbasis teknologi, terus mendorong pembangunan ekosistem ekonomi hijau berkelanjutan di Indonesia.
 
Langkah yang dilakukan oleh East Ventures selaku investor adalah, dengan menerapkan kerangka kerja dan praktik lingkungan berbasis; lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST). Atau dalam kebudayaan populer, seringkali disebut ESG (EnviromentalSocialand Governance).
 
Baca Juga: OJK Menilai, Industri Asuransi di Indonesia Sudah Berjalan Inovatif

Dalam sebuah wawancara tematik dengan Harian Kompas, yang mengangkat judul; 'Sapa Sosok Dua Puluh', Venture Partner dari East Ventures, Avina Sugiarto mengharapkan dengan adanya penerapan kerangka kerja ESG di rekanan-rekanan East Ventures, dapat menciptakan ekosistem ekonomi hijau yang sehat, serta dapat berjalan secara inklusif dan berkelanjutan.

"Dari situ kita sudah memberikan nilai-nilai yang baik dari sisi ESG, sehingga pada saat mereka (rekanan East Ventures) bertumbuh atau growth, itu sudah tau apa yang harus mereka lakukan," ujar Venture Partner dari East Ventures, Avina Sugiarto dalam wawancara tematik di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (9/6/2022).
 
Selama lebih dari satu dekade, East Ventures sebagai investor telah banyak menyaksikan ratusan entrepreneur, yang sukses membawa arah ekonomi wilayah Asia Tenggara ke level yang lebih tinggi dengan berbagai inovasinya, dengan tujuan akhir memperbaiki tatanan hidup masyarakat.
 
Upaya perbaikan tatanan hidup tersebut dilakukan dengan berbagai upaya, mulai dari digitalisasi, inisiatif atau upaya langsung, serta menggandeng banyak mitra secara berkelanjutan.
 
Baca Juga: Potensi Ekonomi Pemanfaatan Tembakau, Mulai dari Daun hingga Limbah
 
Dimana semua itu dilakukan, dengan tujuan mengedukasi serta mendorong khalayak ramai, mengenai ekonomi hijau berkelanjutan.
 
Meluruskan paradigma global, Avina juga menjelaskan, jika biaya operasional dalam menerapkan kerangka kerja ESG itu mahal. Malah sebaliknya, dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi secara efektif, ESG dapat mendatangkan kesejahteraan bagi pelaku maupun masyarakat.
 
"Kadang-kadang bisa lebih tinggi, tapi kadang-kadang bisa lebih turun dari segi cost, dan itu yang kita perlu lihat operational-operational ini bisa ditambahkan ESG, sehingga bisa berhasil dengan lebih baik," terang Avina, Kamis (9/6/2022).
 
Aruna, merupakan salah satu contoh dari suksesi kerangka kerja ESG. Startup atau perusahaan rintisan tersebut, sukses menerapkan ESG, dan dapat menjadi contoh. Dimana dalam penerapan ESG. tidak hanya Aruna saja yang mendapatkan keuntungan, namun para nelayan yang berpartisipasi melalui Aruna juga mendapat kesejahteraan.
 
"Dari salah satu startup kita, yang kita lihat sangat impactfully di Indonesia, namanya Aruna. Dari sisi fishery, dengan adanya mereka, mereka bisa memberikan akses untuk nelayan-nelayan bisa menjual hasil lobster, kepiting, ikan, itu dengan harga yang lebih baik," ungkap Avina, Kamis (9/6/2022).
 
Bahkan para nelayan besutan Aruna tersebut, mendapat keuntungan berkali-kali lipat hingga saat ini, berkat adanya inovasi pada bidang teknologi.
 
Baca Juga: Potensi Ekonomi Pemanfaatan Tembakau, Mulai dari Daun hingga Limbah