Find Us On Social Media :
Kepala BI Jabar Herawanto menhadiri Media Briefing WJIM 2022 di Kantor BI Jabar, Selasa (Dokumen pribadi/Indra Gunawan)

WJIM 2022, Dorong Perusahaan-perusahaan di Jabar untuk Memanfaatkan LCS

Indra Gunawan - Rabu, 15 Juni 2022 | 09:20 WIB

Bandung, Sonora.ID - Memasuki tahun ke dua, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) kembali menggelar West Java Industrial Meeting (WJIM) 2022  di Trans Convention Center Bandung, Rabu (15/6/2022) besok.

"Ini merupakan forum yang menghadirkan para pelaku industri manufaktur serta pemangku kebijakan," ucap Kepala BI Jabar Herawanto dalam Media Briefing WJIM 2022 di Lantai 1 KPw BI Jabar Jl Braga Bandung, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga: Menyaring Lebih Banyak Inovasi, Pemprov Jabar Kembali Gelar Kijb Yang Ke 6

Herawanto menambahkan, WJIM tahun mengangkat tema Industri Jawa Barat Berdaya Saing: Dukungan Local Currency Settlement (LCS) untuk Ekspor Impor dan Instrumen Pendukung Lainnya.

"Kami akan mendorong para pelaku usaha dan industri pengolahan manufaktur untuk mengoptimalkan fasilitas LCS agar dapat meminimalisasi risiko dari ketidakpastian nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing," kata Herawanto.

"Karena di Jawa Barat ini masih sedikit perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan LCS, padahal, ini bisa memangkas biaya operasional," ungkap Herawanto.

Baca Juga: Rencananya Jenazah Eril Akan Dimakamkan Di Cimaung Kabupaten Bandung

"Dengan fasilitas LCS ini ada mata uang beberapa negara yang sudah terhubung, seperti Malaysia, Thailand, China, Jepang, dan lainnya. Ini akan terus ditingkatkan agar lebih banyak mata uang yang saling terhubung," katanya lagi.

Herawanto menambahkan, banyak faktor yang membuat perusahaan tidak memanfaatkan LCS ini, dan salah satunya karena memang belum terbiasa.

Menurutnya, LCS ini akan memangkas biaya operasional untuk ekspor dan impor, serta sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika.

Herawanto juga menyebut, bahwa transaksi LCS di Jabar termasuk tertinggi di Indonesia. Saat ini ada 439 perusahaan yang telah menggunakan LCS dengan transaksi USD 912.000 atau 29 persen transaksi nasional. 

"Industri manufaktur Jabar cukup besar dengan kontribusi 28,3 persen terhadap nasional, dan ini juga berkontribusi terhadap ekspor nasional hingga 23,4 persen," tutup Herawanto.

Baca Juga: Apindo Jabar Pererat Silaturahmi Dengan Masyarakat Tionghoa Peduli