Find Us On Social Media :
Tekad Bulat Penerima Beasiswa ADik Untuk Bangun Papua (Saortua Marbun)

Tekad Bulat Dua Penerima Beasiswa ADik Untuk Membangun Papua!

Saortua Marbun - Jumat, 24 Juni 2022 | 12:22 WIB
Makassar, Sonora.ID – Mengeyam pendidikan tinggi menjadi suatu kebanggan bagi Aprilia Elin Luisa Sesa.
 
Mahasiswi semester dua Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasannuddin (UNHAS) asal Sorong Selatan Papua ini sedang mengeyam pendidikan tinggi di Kota Anging Mamiri.
 
Aprilia begitu panggilannya merupakan salah satu penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dari jalur afirmasi Papua.

“Saya ingin kuliah di luar Papua untuk menambah dan mengubah pola pikir, wawasan dan pengetahuan saya. Disitu saya mulai berusaha untuk mempertahankan prestasi saya sejak SMP dan SMA. Puji Tuhan ternyata saya dinyatakan lulus dalam beasiswa ini”, ungkap Aprilia saat berbincang dengan peserta Pers Tour Kemendikbudristek di Kampus UNHAS, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (23/06)

Jalur beasiswa pendidikan tinggi yang dipilih Aprilia adalah jalur afirmasi khusus untuk calon mahasiswa asal Papua.
 
Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi ini membuka peluang bagi siswa SMA untuk mengeyam pendidikan tinggi di berbagai kampus di luar Papua.
 
Menurut Aprilia, saat pendaftaran beasiswa ADik sebenernya tidak sulit. Hanya untuk kelengkapan berkas pengajuan beasiswa, dirinya harus bolak-balik dari rumah ke kantor Dinas Pendidikan Sorong Selatan.
 
Aprilia pun mengakui beasiswa ADik mengurangi beban biaya orangtuanya untuk menanggung biaya kuliah.
 
Baca Juga:  KSAD: Beasiswa Pendidikan 3T, Sinergi TNI AD dan Universitas Pertamina
 
Tapi terkadang ia masih harus meminta tambahan uang dari orangtua untuk keperluan mendesak seperti beli buku dan kebutuhan lainnya.

“Kalau nggak salah saya sudah dua kali terima untuk biaya hidup per semesternya sekitar 6,8 Juta Rupiah. Kadang-kadang memang tidak cukup untuk makan, bayar kost atau beli buku. Saya harus pintar mengatur uang yang diterima. Kalau konteksnya meringankan, beasiswa ADik sudah menanggung semua biaya perkuliahan. Jadi tidak mengeluarkan biaya besar untuk kuliah ”, kata April

Mahasiswa penerima beasiswa jalur afirmasi Papua lainnya yakni Triaugust Aguino Mantong asal Timika Papua.
 
Oges, begitu panggilannya adalah mahasiswa yang saat ini kuliah Jurusan Farmasi UNHAS.
 
Kepada Radio Sonora, ia mengakui sempat ragu dengan keputusannya mengeyam pendidikan tinggi di luar Papua.
 
Alasannya, ia tidak mau membebani orangtuanya dengan besaran uang kuliah setiap semester yang harus dibayar.
 
Kondisi ini pun mendorongnya untuk ikut beasiswa ADik demi meringankan beban biaya kuliah tiap semester.
 
“Saya mendaftar beasiswa H-2. Begitu UKT-nya keluar, saya pikir-pikir juga untuk biayanya karena tidak mau membebani orangtua dengan kuliah di UNHAS. Makanya saya ikut daftar beasiswa ini” kata Oges

Lebih lanjut, ia pun bercerita mengenai motivasi kuliah di UNHAS terutama jurusan farmasi.
 
Oges mengakui tanah kelahirannya di Timika Papua masih banyak membutuhkan kepedulian masyarakat terkait kesehatan dan obat-obatan.
 
Menurutnya, bidang kesehatan di Timika sangat kurang jika dibandingkan dengan daerah lainnya.

“Setelah lulus, saya harus balik ke tanah lahir saya untuk bisa bangun Timika”, pungkasnya

Sebagai informasi, Beasiswa ADik merupakan bantuan pemerintah untuk memberikan kesempatan belajar kepada mahasiswa yang mengalami kesulitan dan keterjangkauan akses pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.
 
Beasiswa ini ditujukan untuk pelajar di Papua dan Papua Barat, siswa di daerah khusus atau 3T dan juga untuk anak-anak TKI.

Beasiswa ADik ini akan diperoleh pelajar yang lulus seleksi perguruan tinggi,baik melalui SNMPTN, SBMPTN, SNMPN, SBMPN, dan jalur mandiri.
 
Selain itu,pelajar juga bisa memperoleh Beasiswa ADik bila lolos seleksi ADik yang berbasis akademik dan non akademik.
 
Khusus untuk pelajar dari Papua dan Papua Barat, harus memilih perguruan tinggi yang berada di luar Papua dan Papua Barat.
 
Sedangkan pelajar dari daerah 3 T dan anak TKI bisa mendaftar di perguruan tinggi di propinsinya, namun bisa juga mendaftar di perguruan tinggi di luar propinsinya.
 
Dalam skema Beasiswa ADik ini, pelajar yang mendaftar di jenjang S1 dan 
D IV, diberi kesempatan menempuh perkuliahan maksimal selama delapan semester dan yang memilih program D3 maksimal enam semester.
 
Namun, untuk program profesi, seperti dokter umum, dokter gigi dan dokter hewan, penerima beasiswa diberi tambahan waktu empat semester.
 
Sedangkan untuk program profesi keperawatan,apoteker, dan guru, penerima beasiswa diberi tambahan waktu dua semester.
 
Sementara, perguruan tinggi yang dipilih adalah perguruan tinggi yang berada di luar Propinsi Papua dan Papua Barat, seperti di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan sebagainya.
 
Peserta ADik yang sudah mengikuti ADEM atau Afirmasi Pendidikan Menengah tetap harus melalui proses seleksi.
 
Peserta ADik diajukan oleh pemerintah provinsi melalui dinas pendidikan kabupaten/ kota.
 
Dalam skema ADik ini, mahasiswa terpilih akan memperoleh bantuan biaya pendidikan yang dananya langsung dikirim ke perguruan tinggi.
 
Mahasiswa juga akan memperoleh bantuan biaya hidup setiap bulannya selama menempuh pendidikan.
 
Khusus untuk mahasiswa asal Papua dan Papua Barat, juga diberikan bantuan berupa biaya transportasi keberangkatan dari daerah asal ke perguruan tinggi.
 
Baca Juga: Dorong Kemandirian Digital, Kominfo Sediakan Ribuan Sertifikasi Beasiswa Digital