Find Us On Social Media :
Evi Aprialty, Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Makassar (Sonora.ID)

Makassar Lepas Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan Kurban 2022

Muhammad Said - Rabu, 29 Juni 2022 | 16:15 WIB

Makassar, Sonora.ID - Sebanyak 150 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban mulai bekerja.

Ini usai dilepas secara resmi pemerintah di Baruga Anging Mammiri, Rumah Jabatan Wali Kota Makassar, Selasa (28/6/2022).

Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Makassar, Evi Aprialty mengatakan, mereka tergabung dalam tim terpadu. Tugasnya, memastikan kesehatan dan kelaikan hewan kurban yang akan disembelih warga saat Hari Raya Idul Adha 1443 H/2022 M.

"Tugasnya tim kami itu untuk melakukan pemeriksaan baik itu melalui ante mortem dan post mortem yaitu pemeriksaan secara fisik hewan. Layak tidaknya dipotong, sesuai tidak dengan syariat Islam," ujarnya.

Dia menjelaskan, tim tersebut terdiri dari relawan, akademisi dan tim dokter dari sejumlah universitas di Makassar.

"Itu ada dari Universitas Bosowa, tim dokter dari Universitas Hasanuddin, Fakultas Peternakan Universitas Islam Negeri Makassar dan dari Universitas Muhammadiyah Makassar,"

"Dan dibantu teman-teman dari Dinas Perikanan dan Pertanian yang memang banyak kami punya dokter. Nanti tugasnya sama dengan tim-tim yang dari akademisi," sambungnya.

Baca Juga: Peringati Hari TB di Makassar, Forum Multi Sektor Beri Penghargaan Puskesmas Terbaik

Pemeriksaan mencakup secara ante mortem dan post mortem. Dalam artian, anti mortem adalah pemeriksaan kesehatan hewan ternak sebelum disembelih sedangkan pemeriksaan post mortem adalah pemeriksaan kesehatan hewan kurban setelah disembelih.
 
"Itu tanggal 9 Juli post mortem-nya dilihat apakah dalam hal dagingnya atau isi dalam daging sapi itu mengandung cacing yang berbahaya atau mengandung virus apa," jelasnya.

Evi menambahkan, tim terpadu akan memfokuskan pemeriksaan kesehatan hewan ternak di 8 kecamatan.

Diantaranya Kecamatan Biringkanayya, Manggala, Tamalanrea, Bontoala, Panakkukang, Tallo, Rappocini dan Tamalate.  

Pihaknya meningkatkan pengawasan seiring adanya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah di Indonesia.

"Delapan kecamatan tersebut menjadi lokasi yang kerap ditempati penjualan hewan kurban," tutupnya.

Baca Juga: DPRD Protes Kepala OPD Makassar Jarang Hadiri Rapat Penting