Find Us On Social Media :
Ilustrasi Harga Mie Instan Naik / Ganti dengan Singkong (Freepik.com)

Harga Naik 3 Kali Lipat, Mentan Ajak Ganti Mie Instan dengan Singkong

Prameswari Sasmita - Rabu, 10 Agustus 2022 | 12:00 WIB

Sonora.ID - Sudah diperingatkan beberapa minggu yang lalu oleh orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo bahwa beberapa bahan makanan yang mengandung gandum akan mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan.

Hal ini terjadi karena dampak dari perang Rusia dan Ukraina yang keduanya merupakan pemasok gandum untuk beberapa negara, termasuk Indonesia.

Sayangnya, mie instan kecintaan masyarakat Tanah Air pun membutuhkan gandum kiriman dari negara tersebut, sehingga saat ini produksinya akan lebih sulit dan menjadi lebih mahal.

Bahkan disebutkan bahwa harga mie instan akan naik hingga 3 kali lipat.

Dikutip dari Kompas.com, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo atau yang akrab disebut SYL mengingatkan adanya kemungkinan tersebut dalam waktu dekat karena impor gandum dari Rusia dan Ukraina yang terganggu.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu menegaskan bahwa, saat ini terdapat kurang lebih 180 juta ton gandum di Ukraina yang tidak bisa keluar dari negara tersebut, dan Indonesia adalah salah satu negara yang bergantung pada impor itu.

“Jadi hati-hati, yang makan mie banyak, dari gandum. Besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini,” ungkapnya tegas.

Masih dikutip dari sumber yang sama, persediaan gandum di Indonesia memang masih tersedia, namun harganya bisa dipastikan akan melonjak tinggi karena rebutan dari beberapa negara yang juga bergantung pada dua negara yang sedang perang tersebut.

Melihat kondisi ini, SYL menyarankan agar konsumsi mie instan yang berbahan gandum tersebut bisa digantikan dengan bahan makanan yang lain, misalnya singkong.

Baca Juga: Siap-siap Harga Mie Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat dari Biasanya

Upaya ini dilakukan agar Indonesia mampu bertahan dengan gandum yang terbatas.

“Ada gandumnya, tapi harganya akan mahal banget. Sementara kita impor teris ini, kalau saya jelas tidak setuju, apapun kita makan saja, seperti singkong, sorgum, sagu,” sambung SYL menambahan.

Usut punya usut, ternyata perang tersebut tidak hanya membawa pengaruh pada kiriman gandum ke Indonesia, tetapi konflik global itu membuat distribusi pupuk ke Indonesia juga mengalami gangguan alias tersendat.

Baca Juga: Camilan Enak dan Mudah Berbahan Dasar Mie, Ini Resep Membuat Pempek Mie Instan yang Simpel