Find Us On Social Media :
Marketing Communications Manager PT Gaya Makmur Tractors (GMT) optimistis menghadapi geliat pasar ke depan (Istimewa)

Pandemi Covid-19 Mulai Mereda, Bisnis Alat Berat Mulai Bergairah

Saortua Marbun - Selasa, 20 September 2022 | 11:00 WIB

Sonora.ID - Di tengah pandemi Covid-19, geliat usaha bisnis alat berat untuk keperluan infrastruktur, konstruksi dan pertambangan perlahan mulai menunjukkan perbaikan.

Hal ini setidaknya ditandai oleh membaiknya penjualan alat-alat berat pendukung proyek infrastruktur termasuk alat berat di sektor usaha tambang.

Marketing Communications Manager PT Gaya Makmur Tractors (GMT) optimistis menghadapi geliat pasar ke depan, mengingat pasar kembali bergairah pascapandemi Covid-19 dalam 2 tahun belakangan.

“Penurunan penjualan selama masa pandemi memang terjadi di awal-awal. Saya rasa semua sektor di awal pandemi memang mengalaminya. Namun, pascapandemi semua mulai membaik, terutama di sektor pertambangan,” katanya. 
 
Baca Juga: Dies Natalis ke-72, FEB UI Canangkan Zona Integritas Birokrasi Bersih dan Bebas Korupsi
 
“Infrastruktur juga mulai ada peningkatan. Semua ini mendorong peningkatan penjualan alat-alat berat secara umum. Khususnya untuk compactor ini yang merupakan salah satu alat utama pendukung infrastuktur jalan, jadi berpotensi untuk meningkatnya penjualan di tahun-tahun ke depan,” tambah Fahrudin.
 
Sebagai agen tunggal pemegang merk HAMM dari Wirtgen Grup di Indonesia, GMT juga memperkenalkan salah satu produk terbarunya yang diluncurkan yakni Vibro Compactor Hamm HC119, First-class technology for soil and asphalt. 
 
Compactor series baru dari Hamm  dengan kapasitas pemadatan seberat 11 ton ini tetap memiliki power yang besar dengan konsumsi bahan bakar yang cukup efisien. 
 
Baca Juga: Inilah 5 Penguasa Bisnis Jalan Tol di Indonesia: Bukan Hanya Jasa Marga Saja Lho!
 
Seperti lini compactor Hamm lainnya, HC 119 ini juga didesign dengan memiliki desain yang ergonomis  dengan teknologi 3-point articulation yang hanya dimiliki oleh Hamm ini.
 
Selain memberikan ergonomi untuk operator juga dapat mendistribusikan beban dengan rata dan dapat memberikan kestabilan untuk compactor itu sendiri. 

Mengenai geliat industri alat berat di sektor konstruksi, seperti dikutip dari berbagai sumber, Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) memperkirakan produksi alat berat untuk sektor konstruksi tahun ini masih stabil di angka 2.000 unit.

Setara dengan 20 persen dari total kapasitas produksi. Ketua Umum Hinabi Jamaludin mengatakan produksi alat berat untuk kebutuhan sektor konstruksi tahun ini stabil lantaran investasinya  sudah dimulai sejak 2020.

Alasannya, proses pergantian alat berat sektor konstruksi relatif lebih panjang dibandingkan dengan sektor tambang.

"Sektor konstruksi pergantian alatnya cukup panjang, tidak seperti mining. Sehingga investasi alat untuk konstruksi sudah dimulai dari sebelum-sebelumnya," ujar Jamaludin 

Mengutip data Hinabi, porsi alat berat untuk sektor konstruksi sebesar 20 persen dari total produksi.

Selanjutnya, untuk sektor pertambangan 40 persen, forestry 25 persen, dan agro 15 persen. 

Baca Juga: Sumber Kekayaan Anya Geraldine, Mulai Endorsement hingga Bisnis 'Kotor'