Find Us On Social Media :
dr Shalita Dastamuar. ()

Orang Tua Waspada! 20% Populasi Anak Laki-Laki Berisiko Hernia

Jati Sasongko - Sabtu, 24 September 2022 | 10:05 WIB

Palembang, Sonora.ID – Hernia sering terjadi pada anak-anak. Namun, apa itu hernia? dr  Shalita Dastamuar, SpBA menjelaskannya kepada Sonora pada Jumat (23/09/2022).

Hernia adanya suatu besek (turun berok) di dinding perut, kebanyakan kasus disekitar abdomen atau perut. Pada anak-anak yang paling sering terjadi adalah hernia inguinal atau dilipat paha," ujarnya.

"Biasanya berhubungan dengan turunnya testis. Di dalam kandungan, anak laki-laki testisnya muncul didalam perut, mulai membuat jalan ke kantong kemaluan atau skrotum. Jalan itu menjadi pintu didalam perut, seharusnya ketutup ketika bayi lahir. Tapi kebanyakan, 20% populasi laki-laki, tidak tertutup pintunya. Pintu itu jadi besek tempat yang tidak kuat di mana isi perut terutama usus turun lewat sana,” lanjut dr Shalita.

Gejala yang paling sering pada hernia adanya benjolan. Pada hernia inguinal, benjolannya terjadi di lipat paha dan bisa hilang timbul.

Saat sedang beristirahat, benjolan tersebut akan masuk yang akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada bayi.

Baca Juga: Wajib Tahu! Ternyata ini Penyebab Sakit Perut

Bayi mungkin akan rewel atau bahkan muntah karena ususnya terjepit. Indikasi yang paling berat adalah ketika usus terjepit dan tidak bisa kembali ke dalam abdomen, sehingga terjadi obstruk usus yang menyebabkan kembung dan muntah.

“Jepitan di usus seperti pakai cincin di jari yang kesempitan menyebabkan (lebam) biru, merah, dan bisa merusak hernia itu sendiri,” tukasnya.

Hernia berhubungan dengan anatomi tubuh dikarenakan ada bentukan yang belum tertutup.

Sayangnya, belum ada obat yang bisa menutup saluran itu dan hanya bisa disembuhkan dengan tindakan operasi untuk menutup saluran tadi.

Hernia pada anak bukan sesuatu yang jarang terjadi. Untuk ibu-ibu, bila ada keluarga atau anak yang mengalami benjolan hilang timbul dilipat paha kanan atau kiri atau kantung kemaluan segera diperiksakan ke dokter jangan menunggu lama karena belum ada obat untuk menghilangkannya,” tutup dr Shalita.