Find Us On Social Media :
Wapres Sebut 2 Miliar Manusia Tidak Punya Akses Air Minum Layak (Tangkapan Layar Youtube Wakil Presiden RI)

Wapres Sebut 2 Miliar Manusia Tidak Punya Akses Air Minum Layak

Stefani Windi Ataladjar - Selasa, 18 Oktober 2022 | 11:00 WIB

Sonora.ID - Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin menekankan keberadaan air tidak saja fundamental untuk menunjang kehidupan manusia, tapi juga esensial untuk menjaga keseimbangan suhu demi kelangsungan hidup makhluk bumi.

Menurut Ma'ruf, secara global sekitar 2 miliar manusia atau 26 persen populasi dunia tidak punya akses yang baik terhadap air minum aman.

"Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak adalah variabel vital yang turut menentukan kualitas kesehatan individu. Faktor ini misalnya akan berdampak 70% terhadap upaya penurunan stunting," ucap Wapres dalam sambutan SEO International Conference, Senin (17/10/2022).

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin akan Bertemu Wakil PM Singapura Bahas Kerjasama Antar Negara

Lebih lanjut, kata Ma'ruf, pemerintah telah menetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menargetkan 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024, termasuk 15 persen akses air minum aman, dan 30 persen akses air minum perpipaan. Namun, dalam tiga tahun terakhir, cakupan air minum layak hanya naik 1,5 persen.

Ma'ruf mengungkapkan, berdasarkan survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2021, rumah tangga dengan akses air minum layak baru mencapai 90,78 persen.

“Dimana sekitar 12 persen rumah tangga memiliki akses air minum aman dan kurang lebih 19 persen memiliki akses air minum perpipaan,” ucapnya.

Capaian tersebut kata Ma'ruf, merupakan sebuah alarm peringatan sebab pemerintah menargetkan 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024.

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Minta Pemerintah Daerah Prioritaskan Program Kebencanaan

“Sementara ini patut menjadi alarm bagi kita waktu yang tersisa menuju 2024 harus dioptimalkan untuk mendorong percepatan kinerja kita bersama,” tambahnya.

Untuk itu, Ma'ruf menuturkan, berdasarkan kebutuhan akan air bersih yang masih cukup tinggi dan mendesak pemerintah Indonesia telah menargetkan perbaikan air bersih bagi masyarakat Indonesia melalui sistem ekonomi berkelanjutan sehingga masyarakat dapat memanfaatkan hasil pemerataan layanan air bersih secara nyata.