Find Us On Social Media :
Logo Bank Indonesia ()

Pengendalian Inflasi, BI Gelar Pangan Murah di 24 Kabupaten dan Kota di Sulsel

Muhammad Said - Rabu, 2 November 2022 | 18:10 WIB

Makassar, Sonora.ID - Bank Indonesia terus berupa menjaga stabilitas inflasi di Sulawesi Selatan.

Caranya, dengan terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan stakeholders terkait melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Selain itu, melalui penyelenggaraan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

"Bersamaan dengan GNPIP juga diselenggarakan Gelar Pangan Murah di seluruh 24 Kabupaten Kota di Sulsel," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel, Fadjar Majardi seperti dikutip dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (2/11/2022).

Dia menjelaskan, jelang akhir tahun 2022 penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD), pelaksanaan operasi pasar, dan pemantauan harga akan terus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga komoditas di pasar.

"Risiko tekanan harga akibat gangguan rantai pasok global terus diwaspadai oleh TPID Sulsel," jelasnya.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Sulawesi Selatan mengalami deflasi bulanan sebesar 0,18 persen (mtm). Angka ini lebih dalam dibandingkan nasional yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,11 persen.

Secara spasial, dari 5 kota IHK di Sulsel, Kota Watampone merupakan daerah yang mengalami deflasi bulanan tertinggi sebesar 0,58 persen, sedangkan deflasi bulanan terendah dialami oleh Kota Makassar sebesar 0,11 persen.

Baca Juga: Job Fit Eselon II, Pemkot Makassar Tunggu Persetujuan KASN

Secara tahun kalender, Sulsel tercatat mengalami inflasi sebesar 4,76 persen (ytd), menurun dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat mengalami inflasi sebesar 4,95 persen. Sementara itu, secara tahunan, Sulsel tercatat mengalami inflasi sebesar 6,12 persen.

Deflasi bulanan di Sulsel pada Oktober 2022 disumbang oleh Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil deflasi sebesar 0,38 persen.

Deflasi sebesar 1,28 persen, pada kelompok ini utamanya disumbang oleh penurunan harga cabai rawit, tomat, telur ayam ras, ikan cakalang/ikan sisik, dan cabai merah.

Disisi lain, deflasi lebih dalam tertahan oleh inflasi pada Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, serta Kelompok Transportasi.

"Inflasi pada kedua kelompok ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga popok bayi, produk perawatan tubuh, bensin, dan angkutan dalam kota," tutupnya.

Baca Juga: Listrik Menyala 24 jam di Pulau Lae-lae, Sektor Ekonomi Kian Menggeliat