Find Us On Social Media :
Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945, Rudyono Darsono menggelar keterangan pers di Kampus UNTAG 1945 Sunter, Jakarta Utara, Selasa (2/11/22) (Istimewa)

UTA'45 Jakarta Akan Perjuangkan Nasib Ribuan Calon Apoteker Yang Dinyatakan Tidak Lulus Oleh Lembaga UKAI Tidak Memiliki Payung Hukum

Jumar Sudiyana - Kamis, 3 November 2022 | 21:21 WIB

Jakarta,Sonora.Id - Universitas Tujuh Belas Agustus (UTA '45) Jakarta membuka posko pengaduan bagi peserta Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) dengan metode computer based test (CBT) yang tak lulus.

Pihak UTA '45 akan melakukan berbagai upaya termasuk langkah hukum, guna memperjuangkan nasib ribuan orang yang disebut menjadi pengangguran baru itu. Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945, Rudyono Darsono melalui keterangan persnya, Rabu (2/11/22)

"Kita mencoba memberikan tempat kepada anak-anak kita ini untuk mengadu dia dari seluruh Indonesia. Kita berikan kesempatan, untuk kita tindaklanjuti baik itu dalam bentuk legal action, dalam bentuk hukum. Maupun terus kita lakukan mediasi, untuk menyelamatkan generasi muda Indonesia, calon apoteker, dari upaya oknum-oknum tertentu yang melakukan pembangkangan," kata Rudy.

Baca Juga: Mahasiswa, UNTAG '45 Jakarta Minta Nilai Uji Kompetensi Apoteker Dibatalkan

Rudy menambahkan sebagai anak bangsa itu yang mengatur itu peraturan. Bukan kita mengatur kehidupan orang lain dengan peraturan diri kita sendiri. Kehidupan sosial ini diatur oleh peraturan, hukum, undang-undang yang dibuat oleh negara, pemerintah.

"Itu tidak boleh dilanggar apalagi dilawan," tutur Rudy.

Pihak-pihak yang diadvokasi UTA '45 sendiri di antaranya tergabung dalam Aliansi Korban UKAI dan Aliansi Apoteker dan Asisten Apoteker Peduli Negeri (AAPN). Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Seperti diketahui, dari 6 ribu peserta, 3 ribu orang dinyatakan tak lulus dalam UKAI-CBT tahun ini. Kondisi itu terjadi, dirasa lantaran nilai batas kelulusan yang naik, dari 52,5 menjadi 56,5.