Find Us On Social Media :
FOTO: Kepala Bapanas Arif Prasetyo Adi (kacamata hitam-tengah) didampingi Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum (bertopi) pada acara puncak HPS 2022 di Kiara Artha Park Bandung, Selasa (8/11/2022)/Gun ()

Puncak HPS 2022, Bapanas Sebut Jabar Punya Inovasi Di Tengah Krisis Pangan

Indra Gunawan - Selasa, 8 November 2022 | 19:50 WIB
 
Bandung, Sonora.ID - Sebagai bagian dari upaya pemerintah menangani inflasi di Jawa Barat (Jabar), Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPN) ke 42 tahun 2022 atau World Food Day.
 
Puncak peringatan HPS 2022 tingkat Jabar yang digelar di Kiara Artha Park Kota Bandung ini, mendapat apresiasi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
 
Kepala Bapanas Arif Prasetyo Adi mengatakan Jabar mampu membuktikan sebagai daerah yang berinovasi di tengah adanya ancaman krisis pangan, energi dan keuangan global saat ini.
 
Menurutnya, HPS tingkat Jawa Barat yang menyertakan Gelaran Pangan Murah (GMP) di 100 titik menunjukan kolaborasi yang efektif dan efisien antara provinsi dan kabupaten/kota.
 
Baca Juga: Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan Sumsel

"Ini adalah bukti keberhasilan Jawa Barat mewujudkan kedaulatan pangan berkelanjutan. Jabar menjadi salah satu daerah yang berinovasi, kami apresiasi Jakarta bisa hidup dari pangan Jawa Barat," ucap Arif, Selasa (8/11/2022)

"Jabar sebagai salah satu lumbung nasional, merupakan salah satu yang terbaik,” tuturnya.
 
Arif memaparkan, beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi pernah mengatakan ada tiga krisis yang harus diwaspadai, diantaranya krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan.
 
"Presiden menyebut ada tiga krisis yang harus diwaspadai, diantaranya adalah pangan. Ini berarti sudah memberikan penegakan pada Bapanas agar terus menjaga kestabilan harga pangan," papar Arif.
 
"Dan kami pastikan kalau dari sisi ketersediaan pangan itu mencukupi hingga akhir 2022," tegasnya.
 
“Jadi saya imbau, kita semua tidak perlu khawatir Indonesia akan krisis pangan, dari 11 komoditas pangan kita cukup sampai akhir tahun, yang perlu diwaspadai adalah harga, sehingga kita terus monitoring dan intervensi,” imbuhnya.
 
Baca Juga: Tahap Pertama, DKPP Surabaya Lakukan Sampling pada Unggas Antisipasi Flu Burung

Arief juga menyebut, pihaknya bersama instansi terkait dari Kementerian Perdagangan dan Bulog terus melakukan monitoring harga pangan, terutama terkait harga beras yang  mengalami sedikit kenaikan.

Sementara itu di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan HPS 2022 tingkat Jawa Barat dibarengi GMP di daerah merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
 
"Jawa Barat dalam urusan pangan memahami pentingnya kebersamaan seluruh pihak dari mulai pusat, provinsi hingga kabupaten/kota," kata Uu.
 
“Kami juga dibantu berbagai pihak dalam memenuhi ketersediaan pangan di Jawa Barat," pungkasnya.
 
Baca Juga: Berpotensi Bahaya, Ratusan Kilo Jeroan Hewan Kurban di Bandung Dimusnahkan