Find Us On Social Media :
Ilustrasi Trauma Masa Kecil (freepik.com)

Mengenal Apa itu Trauma dan Cara Mengatasinya

Jati Sasongko - Rabu, 16 November 2022 | 10:50 WIB

Palembang, Sonora.ID – Trauma bisa dialami siapa saja baik anak-anak maupun dewasa.

Trauma merupakan respon psikologi atau emosional terhadap peristiwa yang dihadapi seseorang, misalkan terjadi kecelakaan, pemerkosaan, bencana alam, peperangan, kekerasan psikologis atau fisik sesorang, terjatuh dari jurang sehingga mengakibatkan trauma psikologis yang bisa hilang dalam waktu singkat atau berlanjut dalam waktu yang panjang.

“Bila berlanjut bisa menimbulkan trauma syndromatis disorder, ada gejala trauma setelah mengalami peristiwa traumatic tadi, akibatnya orang bisa mengalami fobia atau ketakutan ketika berjumpa dengan objek yang hampir mirip dengan objek atau peristiwa yang membuat dia trauma dan bisa mengakibatkan depresi berat,” jelas Psikolog RSUD Siti Fatimah Prov. Sumsel Syarkoni kepada Sonora.

Seseorang yang mengalami trauma akan mengalami perubahan prilaku pada dirinya. Awalnya dia biasa-biasa saja kemudian berubah menjadi menarik diri dari lingkungan sosial, yang terparah mengalami sulit tidur, mimpi buruk dan ketakutan. Hal ini bisa menyebabkan tidak nyaman bagi orang-orang yang mengalami trauma.

Perlu assessment penyebab pasti dari trauma untuk menentukan langkah-langkah pemulihan lebih lanjut. Trauma healing perlu dilakukan tapi membutuhkan proses apalagi pasien mengalami depresi dan fobia.

Trauma bisa sembuh tapi tergantung penerimaan pasien dan keinginan menghilangkan perasaan depresi atau trauma dengan pendekatan kognitif.

“Untuk anak-anak terapinya lebih masuk ke dunia anak-anak dengan terapi bermain dengan suasana menyenangkan untuk mengalihkan perhatian atau memori anak kepada peristiwa masa lalu yang mengalami trauma. Pada orang dewasa lebih kepada pendekatan kognitif karena orang dewasa fungsi kognitifnya sudah berjalan dengan baik. Apa yang dirasakan, apa yang dipikirkan mudah diungkapkan bagi orang dewasa,” ujarnya.

Trauma pada anak-anak lebih banyak kepada peristiwa kekerasan pisik ataupun psikologis, missal suara yang keras, terjatuh dari ayunan. Hal-hal ini perlu dicermati orang tua terutama pada anak-anak balita.

Adapun trauma pada orang dewasa lebih kepada kesalahan-kesalahan misal pembunuhan, perampokan, dan pengalaman di masa lalu. 

Trauma banyak penyebab oleh sebab itu sebaiknya dalam berinteraksi dengan siapapun dengan pendekatan humanis yang santun dan lembut agar kehangatan dalam interaksi berjalan dengan baik,” tutupnya.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Trauma Masa Lalu yang Bisa Kamu Coba Sendiri