Find Us On Social Media :
Teks : Theresia Olivia Itran Sumber : Biro Pers Sekretarian Presiden ()

Instruksi Presiden Jokowi untuk Stabilkan Harga Beras di Pasaran

Theresia Olivia Itran - Selasa, 31 Januari 2023 | 20:45 WIB

Sonora.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, Badan Pangan, dan Perum Bulog, untuk melakukan stabilisasi harga beras yang saat ini mengalami kenaikan. 
 
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Perum Bulog didorong untuk segera mempercepat pendistribusian beras dengan stok yang tersedia, melalui operasi pasar guna menstabilkan harga komoditas tersebut.
 
"Mudah mudahan Ka Bulog dan kita semua akan membanjiri dengan stok yang ada. Dengan demikian mudah-mudahan dalam waktu dekat ini harga sudah bisa kembali turun," jelas Zulkifli dalam keterangannya usai mengikuti rapat dengan Presiden Joko Widodo dan jajaran terkait di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, (31/01/2023).
 
Pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi juga menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 315 ribu ton sudah siap didistribusikan untuk operasi pasar hingga bulan Maret.
 
Baca Juga: Temani Jokowi di Jalan Sehat 1 Abad NU, Jan Ethes Takut Barongsai
 
"Pak Presiden perintahkan langsung kepada kami bertiga untuk stabilisasi harga beras, kemudian stok Bulog hari ini ada sekitar 300 ribu ton ini harap segera disalurkan. Kemudian Pasar Induk Cipinang yang hari ini 13 ribu ton harus di-_top up_ sampai 30 ribu ton," papar Arief.
 
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menuturkan bahwa stok CBP tersebut berasal dari penyerapan dalam negeri maupun beras impor premium. 
 
Budi memastikan bahwa beras impor premium yang didistribusikan dijual seharga Rp8.300 per kilogram, yang lebih rendah dari harga rata-rata beras medium nasional, yang saat ini mencapai Rp12.900 per kg.
 
"Nanti yang kita turunkan ini adalah beras-beras termasuk beras impor yang kualitasnya premium. Tetapi kita tetap menjualnya Rp8.300. Jadi nanti teman-teman juga ikut mengawasi kalau ada yang mahal itu berarti ada permainan di sini. Beras ini beras premium bukan beras medium, kita jualnya Rp8.300 jadi harusnya nggak ada lagi pesaingnya, karena beras ini yang terbaik selama ini," ungkap Budi.
 
Budi juga menyampaikan bahwa Perum Bulog sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan dan pihak lainnya untuk mencegah terjadinya penimbunan stok beras impor saat operasi pasar.
 
"Mekanismenya saya sudah bekerja sama Satgas Pangan nanti dari Food Station, dari beberapa nanti kita ikut mengawasi bareng-bareng," ujarnya.
 
Baca Juga: Temani Jokowi di Jalan Sehat 1 Abad NU, Jan Ethes Takut Barongsai