Find Us On Social Media :
Desa Winong, Kecamatan Boyolali. (Wikipedia/Ary Prasetyo)

Akibat Pembangunan Gudang di Boyolali, Jalan di Desa Winong Ditutup

Rahma Khoirunisa - Rabu, 22 Februari 2023 | 14:20 WIB

 

Boyolali, Sonora.ID – Sejumlah warga di Dukuh Ngangkruk, Desa Winong, Kecamatan Boyolali Kota protes terkait jalan yang diserobot untuk pembangunan Gudang.

Jalan desa tersebut yang diserobot proyek merupakan akses ekonomi dan sosial warga setempat.

Jalan yang legendaris itu atau warga menyebutnya Jalan Londo masuk ke dalam lokasi pembangunan Gudang.

Adanya jalan tersebut sudah ada sebelum kemerdekaan, dan kini pun tidak bisa dilalui kembali.

Lokasi Jalan Londo tersebut melintang dari barat menuju timur sampai pabrik kayu.

Baca Juga: Libur Lebaran, Tol Solo-Jogja Akan Segera Dibuka

Tetapi, adanya proyek ini membuat jalan Londo terputus di tengah-tengah.

Warga setempat, Muhsin menunjukkan sertifikat tananhnya. Sesuai dengan gambar denah, terdapat jalan desa di sisi selatan dan timur rumahnya.

Sayangnya, akses jalan tersebut kini sudah terputus.

“Kalau sesuai denah di sertifikat kan memang ada jalan desanya. Kalau ditutup begini, warga mau ke Masjid, ke ladang sudah gak bisa,” ujar Muhsin, Selasa (21/2/2023).

Menurut warga yang terdampak, Subagyo mengatakan sudah berkali-kali mengajukan protes.

Protes yang dilayangkan Subagyo sudah sampai ke pelaksana proyek maupun desa setempat.

Namun, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan kejelasan.

Dirinya memiliki kebun yang berlokasi tepat di sebelah utara proyek.

Semestinya, kebun milik dia berbatasan dengan Jalan Londo selebar empat meter.

“Ini kan jalan,  muat buat mobil. Wong pabrik kayu lewatnya jalan ini. Tapi gimana kondisinya sudah ditutup,” ucap dia.

Baca Juga: Korupsi Dana RTLH, Mantan Kades di Boyolali Jalani Sidang Perdana

Proyek pembangunan Gudang ini telah berjalan selama sekitar lima bulan.

Sedangkan, akses jalan desa tersebut sudah hilang selama dua bulan.

Warga desa yang bertempat tinggal di timur pabrik kayu juga mengalami kesulitan mengakses jalan menuju masjid.

Hal tersebut juga dirasakan oleh warga yang memiliki ladang di selatan proyek.

Warga meminta supaya akses jalan bisa dihidupkan kembali.

Sebab, jika harus memutar ke jalan raya juga beresiko karena merupakan jalur cepat.

“Belum lagi, kebun saya jadi kena limpahan air hujan. Karena selokannya mengarah ke kebun saya tanpa dibuatkan akses air hujan,” imbuhnya.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Boyolali, Insan Adi Asmono, menyampaikan dirinya telah menerima laporan tersebut dan akan mengecek ke lapangan dengan DPUPR, DPMPTSP, serta Satpol PP.

Berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.