Find Us On Social Media :
Jokowi perintahkan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan untuk memantau Kontingen Indonesia yang ikut dalam Jambore Pramuka Dunia 2023. (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Jokowi Perintahkan Kemenlu dan Kedubes Pantau Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia

Tito Suhandoyo - Senin, 7 Agustus 2023 | 19:05 WIB

Sonora.ID - Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan untuk terus memantau perkembangan situasi Jambore Pramuka Dunia ke-25 yang diselenggarakan di Korea Selatan pada 1-12 Agustus 2023.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden saat menjawab pertanyaan jurnalis terkait kontingen Indonesia di ajang tersebut.

"Saya sudah memerintahkan kepada Kementerian Luar Negeri, kepada kedutaan besar kita untuk selalu memonitor, selalu memantau, dan sampai saat ini tidak ada yang disampaikan itu membahayakan dan kita harus membawa pulang kembali secepatnya," kata Jokowi.
 
Diketahui, Jambore Pramuka Dunia yang digelar di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, Korea Selatan dihantam cuaca panas ekstrem.
 
Hal tersebut membuat sejumlah negara menarik pulang kontingennya lebih cepat dari jadwal.
 
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Terima Dokumen Desain MRT Jalur Timur-Barat
 
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan terpisah di depan Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (6/8),mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul.
 
Retno memastikan bahwa kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia ke-25 dalam kondisi yang baik.
 
"Saya terus melakukan komunikasi dengan KBRI kita yang ada di Seoul dan tim KBRI juga beberapa kali mengunjungi tempat jambore. Jadi delegasi kita, menurut KBRI Seoul, jumlahnya ada sekitar 1.500, alhamdulillah mayoritas mereka hampir semuanya dalam kondisi baik-baik saja," kata Retno.
 
Lebih jauh, Retno menyebut bahwa cuaca panas memang menjadi tantangan yang sangat berat pada penyelenggaraan jambore tersebut.
 
Meskipun demikian, Retno menjelaskan, hingga saat ini belum ada rencana penarikan kontingen Indonesia dari ajang yang diikuti oleh lebih dari 43 ribu peserta dari 158 negara tersebut.