Find Us On Social Media :
Pria asal Klaten, Purwadi hilang 17 tahun lalu setelah peristiwa gempa 2006 (Tribunnews)

Hilang 17 Tahun Lalu, Kepulangan Pria Klaten ini Buat Kaget Keluarga

Ria FM Solo - Selasa, 15 Agustus 2023 | 16:30 WIB

Solo, Sonora.ID – Setelah dinyatakan menghilang sejak 17 tahun yang lalu, Purwadi (64) warga Klaten pulang ke desanya dan membuat gempar warga, termasuk keluarganya. Purwadi diantarkan dari Jakarta oleh suatu pihak yayasan pada Sabtu (12/8/2023).

Agus Sumaryono selaku Kepala Desa Sangon telah berkoordinasi dengan pihak yayasan mengenai kepulangan Purwadi. Setelah disepakati, pihak yayasan mengantarkan Purwadi menggunakan mobil.

Setelah sampai di lokasi, Purwadi sempat ingin kembali ke mobil yayasan. Agus memberitahu kepadanya jika mobil yayasan hanya mengisi bensin dan akan kembali.

Purwadi mau ikut mobil lagi saat yayasannya mau pergi,” ujar Agus.

Purwadi lalu diantar pulang oleh pihak desa. Usai pulang, ia dibawa ke RSJD Dr. Soedjarwadi untuk diperiksa. Sebenarnya, ia dihimbau opname, namun karena datanya tidak terdaftar, ia dibawa pulang kembali.

“Pendamping ingin membuat KTP atas nama Purwadi lagi di kelurahan. Ia sudah minta surat keterangan untuk dimasukkan lagi,” tuturnya.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Sekar Tandjung Kenalkan Golkar ke Anak Muda Solo

Menurut ceritanya, Purwadi menghilang sejak peristiwa gempa 2006 lalu. Keberadaannya tidak diketahui setelah itu. Agus mengatakan bahwa Purwadi dulunya seorang sopir yang memiliki istri dan dua anak laki-laki.

Gempa 2006 membuat rumahnya roboh, waktu itulah ia menghilang. Keluargamya sempat mencari namun tidak berhasil menemukannya.

“Dia (Purwadi) dulu kerja sopir truk, punya dua anak laki-laki. Saat rumahnya roboh dia pergi menghilang. Sudah lama tidak ketemu. Lalu untuk mengurus sekolah anaknya, ia dibuatkan surat kematian," tambahnya.

Pihak yayasan sendiri menemukan Purwadi di TPS pada tahun 2019. Saat itu, rambutnya gerondong dan memakai celana jeans. Lalu ia dirawat oleh pihak yayasan Jakarta selama 4 tahun dan tidak pernah pergi dari tempat itu.

“Dia ditemukan tidak terawat, gondrong, pakai jeans di TPS. Oleh pihak yayasan dirawat selama 4 tahun. Awalnya ia tidak mau mengaku, akhirnya kemarin dia ngaku punya anak dan orang tua yang tinggal di Prambanan,” pungkas Kepala Desa Sengon itu.

 Baca Juga: Gibran Ajak Timnas U-17 Sarapan Kuliner Khas Solo di Loji Gandrung