Find Us On Social Media :
Legislator DPRD Sulsel Fraksi Golkar, Rahman Pina (Istimewa)

Isu Interpelasi untuk Andi Suidrman Mencuat, Rahman Pina: Terlalu Jauh

Dian Mega Safitri - Sabtu, 26 Agustus 2023 | 15:32 WIB

Makassar, Sonora.ID - Kepemimpinan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman diguncang isu interpelasi oleh sejumlah anggota DPRD Sulsel.

Usulan hak interpelasi ini disuarakan pertama oleh legislator Sulsel dari Partai Golkar, Arfandy Idris. 

Alasannya, kebijakan Andi Sudirman terkait mutasi, nonjob, hingga demosi pejabat lingkup Pemprov Sulsel dinilai kurang etis. Apalagi masa jabatan Andi Sudirman sebagai Gubernur sisa menghitung hari.

Belakangan, legislator Golkar, Rahman Pina menyebut bahwa usulan hak interpelasi terhadap Andi Sudirman masih sebatas pendapat personal, bukan suara Fraksi Golkar.

"Setiap kebijakan fraksi harus dibahas di fraksi dan dilaporkan ke DPD 1 Golkar. Jadi itu personal. Kami belum pernah bahas di fraksi," kata Rahman Pina saat dikonfirmasi. 

Sekretaris Fraksi Golkar itu mengaku, mengaku secara personal, dirinya juga tidak setuju dengan kebijakan Andi Sudirman tersebut. Hanya saja terlalu jauh jika mengambil hak interpelasi.

"Saya kira tak relevan lagi dengan sisa masa jabatan Gubernur yang tinggal beberapa hari lagi akan berakhir. Kalau mutasi pejabat dijadikan dasar, mestinya Inspektorat dan BKD dulu dipanggil, apa alasannya ada yang turun eselon, bisa saja karena ada pelanggaran. Jadi terlalu jauh kalau sampai interpelasi," sambungnya.

Baca Juga: Kabar Baik! RS Regional Bone Layani Pasien JKN-KIS

Ia menambahkan, dalam setiap mutasi jabatan pasti ada yang senang dan kecewa. Tapi sepanjang sesuai regulasi perundang undangan, Gubernur punya hak prerogatif.

Terpisah, Kepala Bidang Humas Dinas Kominfo SP Sulsel, Yessy Yoanna Ariestiani, menjelaskan, terkait mutasi pejabat, nonjob, hingga demosi, merupakan hal yang biasa dalam pemerintahan.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa era sekarang adalah era pemerintahan modern. Penempatan jabatan tergantung dari kinerja dan integritas.

"Hari ini demosi, beberapa waktu kemudian dapat jabatan lagi, itu sudah pernah terjadi di pemprov sulsel, intinya mari kita perlihatkan kinerja dan integritas kita," imbuh Yessy.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.