Find Us On Social Media :
Media Update Save Our Socmed (SOS) dari IOH, Kamis (30/11/2023). (IOH)

Saatnya Kampanyekan Hate Speech Bersama Indosat Ooredoo Hutchison, Ada Kompetisi dan Festival Film Pendek SOS 2023 Lho! 

William - Kamis, 30 November 2023 | 15:10 WIB

Pontianak, Sonora.ID Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) berkolaborasi dengan Narasi menyelenggarakan ajang Festival Film Pendek Save Our Socmed (SOS) 2023.

Kompetisi pembuatan film pendek ini diadakan dengan tujuan menginspirasi anak muda Indonesia agar bijak dalam menggunakan media sosial sekaligus meningkatkan literasi digital mereka.

Festival Film Pendek SOS 2023 mengampanyekan anti hate speech dengan tema ‘Bicara Baik di Digital, Hindari Emosi Tanpa Substansi’.

Ajang penuh kreatifitas anak muda ini akan berlangsung sejak pendaftaran dibuka pada tanggal 26 Oktober 2023 hingga pengumuman pemenang di bulan Februari 2024 mendatang. 

Baca Juga: Dewan Salurkan Bantuan Ribuan Bibit Ayam

SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang, mengatakan, “Media sosial merupakan rumah dari berbagai karya dan tempat kita berkolaborasi bersama. Media sosial harusnya jadi tempat yang nyaman untuk kita, bukan tempat menebar kebencian. Melalui kampanye ini, Indosat mengajak generasi muda untuk #BijakBerkreasiTanpaBatas, di mana kekuatan cerita dan visual dapat menyebarkan pesan perdamaian, kesetaraan, dan toleransi. Dengan dukungan teknologi dan digitalisasi, kita dapat mengubah dunia serta membangun masyarakat yang lebih inklusif dan peduli dengan sesama.“

Sejalan dengan pernyataan di atas, Founder Narasi, Najwa Shihab, mengatakan, “Inisiatif Indosat menyelenggarakan Festival Film Pendek SOS 2023 patut didukung. Sebagai kawan kolaborasi, kami punya semangat serupa, melawan penyebaran ujaran kebencian. Apalagi, kita sudah memasuki hari-hari jelang pesta demokrasi yang rentan menjadi lahan subur ulah tingkah informasi yang memecah belah. Lewat film-film pendek ini, kami berharap dapat memberikan suara dan gagasan yang dibutuhkan tentang kesetaraan, toleransi, dan perdamaian.”

Program Festival Film Pendek SOS yang telah sukses terselenggara sejak 2021 ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial (CSR) Indosat di pilar Pendidikan Digital yang memiliki rangkaian kegiatan seperti roadshow ke berbagai kampus, sosialisasi, workshop pelatihan, seleksi penjurian, dan acara pengumuman pemenangnya.

Adapun kegiatan workshop pelatihan akan menyajikan lokakarya online dengan menghadirkan para pakar perfilman untuk meningkatkan keterampilan para peserta. Aktifitas roadshow kampus akan diselenggarakan di empat kota, mulai dari Medan, Makassar, Jember, dan Pontianak. Kegiatan sosialisasi turut dilakukan di enam kota lainnya, yaitu Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, dan Mataram.

Baca Juga: Proyeksi Rp 2,6 M, Masih Dapat Bertambah

Pontianak menjadi kota penutup dari rangkaian Roadshow SOS Goes to Campus 2023. Kegiatan roadshow di Kota Pontianak ini diadakan di 2 (dua) Universitas, yakni Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) dan Universitas Tanjungpura (UNTAN).

Acara roadshow berakhir di UNTAN pada Kamis (30/11) dihadiri oleh VP-Head of Commercial Operation Regional Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, Rahmawati; AVP–CSR & Community Development Indosat Ooredoo Hutchison, Ajeng Kusumaning Ratri; dan CCO Narasi, Jovial Da Lopez.

Roadshow ini juga menghadirkan Film Maker kelahiran Kota Pontianak, Vera Isnaini, yang berbagi pengalaman di hadapan ratusan mahasiswa UNTAN yang mengikuti kegiatan tersebut. 

Ajang Festival Film Pendek ini bisa diikuti oleh anak muda yang ada di kota lainnya dengan mengirimkan karya secara online. Nantinya, hasil karya dari pemenang kompetisi akan ditampilkan dalam acara Anugerah Karya Festival Film Pendek SOS 2023 di bulan Februari 2024 mendatang. 

“Ujaran kebencian dapat menjadi awal terjadinya polarisasi. Hal ini menjadi pendorong kami untuk berkontribusi menyampaikan narasi positif di dunia digital melalui pendekatan kreatif. Harapannya kampanye program Festival Film Pendek SOS 2023 ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk bergotong royong menciptakan media sosial sebagai tempat yang lebih bermakna untuk kita, nyaman dan aman untuk berekspresi,” pungkas Steve.