Find Us On Social Media :
Ketua TKD Jabar Sebut IKN Itu Untuk Bukan Untuk ASN (Dokumentasi TKD Jabar Prabowo-Gibran)

Ketua TKD Jawa Barat Sebut IKN untuk Rakyat Indonesia Bukan Cuma ASN

Indra Gunawan - Selasa, 5 Desember 2023 | 11:49 WIB
Bandung, Sonora.ID – Sempat bergulir kabar miring bahwa perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur adalah ide Presiden Joko Widodo.
 
Isu ini kembali muncul di masa kampanye Pilpres 2024. Bahkan kritik terkait IKN pernah juga disampaikan oleh Capres Anies Baswedan. 
 
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat Prabowo-Gibran, Ridwan Kamil menjelaskan, rencana perpindahan Ibu Kota sudah ada sejak dahulu. Bahkan itu merupakan ide dari Presiden Soekarno yang kemudian diimplementasikan oleh Presiden Jokowi.
 
IKN itu bukan ide Pak Jokowi, IKN itu ide Bung Karno. Bung Karno tahu Jakarta itu tidak didesain jadi Ibu Kota, maka dulu Bung Karno mencetuskannya di Palangkalaraya," sebut orang yang akrab disapa Kang Emil dalam siaran pers TKD Jabar kepada Sonora Bandung, Selasa (5/12/2023).
 
"Ide tersebut lalu diimplementasikan oleh Pak Jokowi, dengan pertimbangan akhirnya di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur," jelasnya. 
 
Menurut Kang Emil, tudingan bahwa IKN merupakan keinginan dari Jokowi adalah hal yang keliru, karena ide ini sudah bergulir sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945. 
 
Kang Emil juga menjawab keraguan, bahwa IKN tidak akan bertumbuh sebagai kota, mengingat perpindahan Ibu Kota di negara lain juga memerluikan waktu untuk akhirnya berkembang.
 
“Sebuah kota itu butuh waktu, tidak mungkin dalam 5 tahun, 10 tahun sebuah kota bisa sempurna. Butuh belasan tahun, puluhan tahun. Washington DC saja butuh 100 tahun untuk menjadi kota yang luar biasa,” jawab Kang Emil.
 
Karena itu, Kang Emil menilai tidak tepat jika kesuksesan IKN hanya dinilai dengan kerangka berpikir jangka pendek, karena pola pikir ini akan melahirkan dinamika yang tidak tepat seperti pertanyaan apakah warga Indonesia diuntungkan atau tidak. 
 
“Membangun sebuah bangunan saja tidak bisa sehari, apalagi membangun kota dan peradaban. Yang diuntungkan siapa? Adalah seluruh rakyat dan bangsa Indonesia dimana nanti pada saatnya akan hadir kebermanfaatan yang akan membawa kebaikan ke seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.
 
Karena itu pihaknya meminta seluruh pihak bisa berpikir jernih dan rasional dalam mengomentari IKN. Termasuk tidak sekedar melemparkan tudingan bahwa hanya ASN yang diuntungkan dengan perpindahan ini. 
 
“Bahwa ASN yang duluan karena memang yang didahulukan tahap I adalah mendahulukan pusat pemerintahan, kantor kementerian dan lembaga tentu di dalamnya ada ASN. Tapi ini bukan membangun pusat pemerintahan, ini membangun Ibu Kota,” paparnya.
 
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, bukti bahwa IKN dibangun tak hanya untuk ASN, terlihat dari tingginya minat investor menanamkan modal di IKN untuk membangun fasilitas publik.
 
"Investasi masuk banyak sekali saya saksinya, ada hotel-hotel, rumah sakit, yang rata-rata dibangun bukan oleh APBN tapi oleh swasta, menandakan persiapan kota ini disiapkan untuk semua orang bukan hanya untuk ASN,” pungkasnya.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Penunjukan Bey Machmudin Jadi Pj. Gubernur Jabar Sesuai Aspirasi Masyarakat