Find Us On Social Media :
()

Bulan Januari 2024, Tertinggi Kasus DBD Lima Tahun Terakhir

Jati Sasongko - Kamis, 1 Februari 2024 | 11:30 WIB

Palembang, Sonora.ID – Bulan Januari 2024 ini, Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat terjadi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang cukup significan.

Yudi Setiawan, Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Palembang kepada Sonora (31/01/2024) menjelaskan bahwa kasus DBD dari tanggal 1 hingga 30 Januari 2024 tercatat terdapat 180 kasus.

Bila dibandingkan bulan desember ataupun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, januari 2024 adalah yang tertinggi.

“ Bulan desember 2023 terdapat 90 kasus DBD, bila dibanding januari 2023,2022, 2021 maka januari 2024 ini yang tertinggi; 180 kasus. Artinya sudah warning dan waspada terhadap penyebaran DBD,” ujarnya.

Dengan adanya musim hujan maka tempat-tempat yang tadinya kering, ban bekas, kaleng bekas tempat menampung air bersih tergenang air dan menjadi tempat berbiaknya nyamuk aedes aegypti.

Baca Juga: Pj Bupati Landak Pantau Pasien DBD di RSUD Landak

Nyamuk aedes aegypti menyukai air yang bersih bukan diselokan atau kolam dasarnya tanah.

Pemerintah kota Palembang melalui dinas Kesehatan telah meminta setiap puskesmas yang ada agar bekerjasama dengan kecamatan  untuk melakukan Gerakan serentak pemberantasan DBD secara simbolik dengan membersihkan tempat-tempat penampungan air, menutup, memberi ikan pemakan jentik-jentik     dan menabur bubuk larvasida.

“ surat sudah kami sebar ke semua puskesmas. Mereka akan berkordinasi dengan kecamatan melakukan gerakan seperti itu, mensosialisasikan dan menyebarkan melalui media sosial. Dengan Gerakan serentak pemberantasan nyamuk bisa jadi penggerak masing-masing wilayah untuk memberantas sarang nyamuk,” ujarnya.

Penyakit DBD memiliki gejala antara lain demam tinggi mendadak diatas 38 derajat celcius, mual, muntah, sakit kepala terkadang timbul bercak merah pada bagian tubuh.

Apabila ada anak yang sudah demam tiga hari tidak turun  segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan DBD atau tidak.

“ mari galakkan Gerakan 3M, membersihkan, menutup, mendaur ulang tempat perindukan nyamuk. Pastikan dirumah kita tidak ada jentik-jentik nyamuk agar DBD terkendali,” pungkasnya.

Baca Juga: Demam Berdarah : Gejala, Pencegahan, dan Solusi Ampuh untuk Sembuh!

Dihubungi terpisah, dr. Zulkhair Ali, Sp.PD,  Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Palembang kepada sonora (31/01/2024) mengatakan bahwa penyakit demam berdarah (DBD) adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai saat musim penghujan.

Saat musim penghujan, nyamuk aedes aegypti mulai berkembang biak  digenangan air. Nyamuk aedes aegypti  menyukai genangan air yang bersih.

“ di rumah sakit saat ini enam puluh persen pasien yang dirawat terjangkit penyakit DBD,” ujarnya.

Selanjutnya adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Adanya hujan kemudian panas dapat menyebabkan timbulnya batuk dan pilek. “  yang pakai motor, harus bawa jas hujan agar tidak kehujanan,” tandasnya.

Selain itu penyakit infeksi saluran pencernaan perlu diwaspadai seperti diare karena air bersih yang tercemar oleh banjir.

“ kalau banjir air kurang bersih, muncul infeksi saluran cerna seperti diare,” ujarnya.

Bila dibandingkan dengan covid, penyakit DBD sama-sama disebabkan oleh virus, hanya saja covid menyebar lewat udara sementara DBD lewat nyamuk.

Oleh sebab itu perlu menjaga agar terhindar dari gigitan nyamuk.

Program pemerintah 3D, menutup, mengubur, mendaur ulang adalah upaya agar nyamuk aedes aegypti tidak berkembang.

Nyamuk aedes aegypti berkembang di air-air bersih seperti di kolam penampungan, kaleng-kaleng bekas, dan ban bekas.

Kalau menemukan barang-barang tersebut sebaiknya ditimbun agar tidak menjadi sumber pembiakan nyamuk aedes aegypti.

Kolam kadang tidak disadari jadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti.

“ bagaimanapun menjaga kondisi tubuh kita agar tidak tertular penyakit. Untuk anak-anak waspada di sekolah, bisa saja digigit nyamuk aedes aegypti. Mereka bisa memakai pakaian yang panjang atau obat gosok agar terhindar dari gigitan nyamuk,” pungkasnya.

Baca Juga: Kasus DBD di Kalsel Alami Lonjakan, Satu Kabupaten Ditetapkan KLB