Find Us On Social Media :
Sidang Terbuka Kandidat Doktor, Ketua IWEB Sampaikan Pentingnya Model Inovasi Sosial Bangun Desa ()

Sidang Terbuka Kandidat Doktor, Ketua IWEB Sampaikan Pentingnya Model Inovasi Sosial Bangun Desa

Indra Gunawan - Selasa, 13 Februari 2024 | 13:15 WIB
 
Bandung, Sonora.ID - Dalam sidang terbuka kandidat doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Ketua Ikatan Wartawan Ekonomi dan Bisnis (IWEB) Yulistyne Kusumaningrum, mengemukakan hasil riset mengenai model inovasi sosial yang mampu menjadi solusi untuk mendorong pembangunan perdesaan di Indonesia. 
 
"Model ini menuntun pengembangan perdesaan berdasarkan potensi yang dimiliki oleh desa tersebut, apalagi desa juga memiliki peranan penting dalam mendorong kemajuan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata Yulistyne usai sidang di Aula MM FEB Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (12/2/2024).
 
Yulistyne menyampaikan hasil risetnya di hadapan ketua sidang yang dipimpin Prof. Yudi Azis, S.E., S.Si., S.Sos., M.T., Ph.D. Oponen ahli Dr. Dwi Purnomo, STP., MT, Budi Harsanto, S.E., MM., Ph.D., PGCert HE., FHEA, Prof. L.J. Slikkerveer, dan Dr. Thuy Chung Phan. Juga representasi Guru Besar yaitu Prof. Dr. R. Arief Helmi, SE., MP.
 
Riset yang mengangkat penelitian berjudul “Model Inovasi Sosial Untuk Pembangunan Perdesaan - (Studi Kasus Badan Usaha Milik Desa di Jawa Barat)”, dipromotori oleh Prof. Yudi Azis, S.E., S.Si., S.Sos., M.T., Ph.D sebagai ketua, serta tim promotor Dr. Kurniawan Saefullah, S.E., M.Ec dan Dr. Adiatma Yudistira M. Siregar, S.E., ME.conSt.
 
Baca Juga: Bey Nyoblos di TPS Jalan Garut Bandung
 
Lebih lanjut Yulistyne mengatakan, hingga saat ini desa masih dihadapkan pada berbagai tantangan klasik, termasuk kemiskinan dan kesenjangan yang luas, serta kurang optimalnya pemanfaatan potensi sumber daya alam.
 
Yulistyne mengatakan, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat menjadi aktor potensial dalam mengakselerasi pembangunan desa. Walaupun, peran BUMDes, terutama di Jawa Barat, masih dirasa belum optimal.
 
“Hasil penelitian ini menyoroti pentingnya inovasi sosial sebagai faktor kunci dalam pembangunan perdesaan, yaitu dengan memanfaatkan strategi neo-endogen untuk menghasilkan nilai ekonomi sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelas Yulistyne.
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi sosial mampu meningkatkan kinerja BUMDes, memperkuat kolaborasi lintas sektor, dan kepemimpinan. Namun, masih ada tantangan seperti terjadinya penurunan modal sosial dan keterbatasan dalam pemanfaatan TIK di daerah perdesaan.
 
“Sebagaimana yang diketahui inovasi sosial di pedesaan erat dengan konteks lokalitas. Perdesaan Indonesia kaya akan keragaman geografis budaya dan pengetahuan lokal,” katanya.
 
Oleh karenanya, hasil dari penelitian ini merekomendasikan dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintah desa dalam meningkatkan kinerja BUMDes melalui fasilitasi permodalan, pendampingan teknis, dan pengembangan kepemimpinan.
 
Selain itu, dukungan dari akademisi dan industri juga diperlukan untuk mengoptimalkan potensi lokal dan meningkatkan kinerja BUMDes.
 
 
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News